Kisah Yulia Kena PHK, Kehilangan Orang Tua, Bertahan Hidup lewat Pinjaman Daring

6 Desember 2024 16:12 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi PHK. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi PHK. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hidup Yulia dulu sederhana. Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, ia tumbuh dalam keluarga yang penuh kehangatan meski tak berkecukupan.
ADVERTISEMENT
Ayahnya adalah tulang punggung keluarga, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Kakak perempuannya telah menikah dan memiliki keluarga sendiri. Adik bungsunya masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Meski mereka hidup pas-pasan, Yulia merasa cukup.
Namun, kebahagiaan itu mulai memudar. Pada akhir 2023, Yulia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di kantornya.
“Aku enggak pernah ngebayangin bakal kehilangan pekerjaan secepat itu,” kata Yulia kepada kumparan, Kamis (5/12).
Awalnya, ia masih merasa optimis. Dengan tabungan yang tersisa, Yulia yakin bisa bertahan sampai menemukan pekerjaan baru. Namun, kenyataan ternyata lebih pahit dari yang ia bayangkan. Tak lama setelah ia di-PHK, ayahnya yang menjadi satu-satunya penopang keuangan keluarga jatuh sakit. Yulia harus menggunakan sebagian besar tabungannya untuk biaya pengobatan sang ayah.
ADVERTISEMENT
Ayahnya yang selama ini menjadi pilar kekuatan keluarga, meninggal dunia setelah beberapa minggu sakit. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, sekaligus kekosongan besar dalam kehidupan keluarga Yulia.
“Hancur banget hidup aku. Aku enggak cuma kehilangan pekerjaan, tapi juga kehilangan orang yang aku sayang,” ungkapnya.
Sebagai anak kedua, Yulia tahu ia harus mengambil alih tanggung jawab. Ibunya yang sudah lanjut usia tak mungkin bekerja, dan kakaknya tidak bisa membantu banyak karena sudah memiliki keluarga sendiri.
Tabungan Yulia sudah hampir ludes, sementara kebutuhan sehari-hari terus berjalan. Dalam keputusasaan, ia memutuskan mengambil pinjaman daring.
“Aku tahu ini keputusan yang berisiko. Bunganya enggak kecil. Tapi waktu itu, aku ngerasa enggak punya jalan lain,” katanya sambil mengusap matanya yang mulai berkaca-kaca.
ADVERTISEMENT
Pinjaman daring memang menjadi solusi sementara, tetapi tidak tanpa konsekuensi. Setiap hari, Yulia merasa cemas memikirkan bagaimana ia bisa membayar cicilan tepat waktu.
Untuk membayar cicilan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, Yulia mulai mengambil pekerjaan apa saja yang bisa ia lakukan. Saat ini, ia bekerja sebagai freelancer content writer. Penghasilannya tidak menentu, tapi cukup untuk membuatnya bertahan.
Meski penghasilannya pas-pasan, Yulia selalu berusaha membayar cicilan tepat waktu. “Aku enggak mau nambah masalah lagi. Kalau sampai telat, bunganya bisa makin besar,” imbuhnya.
Setiap hari adalah perjuangan bagi Yulia. Selain bekerja sebagai freelancer, ia juga sibuk mencari pekerjaan tetap. Ia melamar ke puluhan perusahaan, tetapi hingga kini belum ada yang memberikan kabar baik.
ADVERTISEMENT
Perencana Keuangan, Andy Nugroho, turut menyoroti perilaku masyarakat yang menggunakan pinjaman daring sebagai dana darurat. Dia menilai, meskipun meminjam dari pinjol berisiko, langkah tersebut masih bisa dimaklumi untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Andy juga memberikan panduan agar keuangan tetap sehat meskipun menggunakan pinjol. Menurutnya, sangat penting untuk memastikan dana pinjol hanya digunakan untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak, bukan untuk memenuhi gaya hidup.
“Gunakan dana hasil dari pinjaman daring tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar urgent. Jangan gunakan uang tersebut untuk memenuhi gaya hidup,” kata Andy.
Andy Nugroho Foto: Dok. Pribadi
Selain itu, sebelum meminjam, seseorang harus memiliki gambaran yang jelas mengenai kemampuan membayar cicilan dan melunasi pinjaman. Begitu mendapatkan penghasilan, prioritas utama harus diberikan pada pembayaran cicilan agar tidak terlambat dan menambah beban utang.
ADVERTISEMENT
“Tiap kali mendapatkan penghasilan, segera sisihkan untuk membayar pinjol pada waktunya,” ungkapnya.
Kisah Yulia adalah potret nyata dari ketangguhan seorang perempuan muda yang harus menghadapi kehilangan, tekanan, dan tanggung jawab yang begitu besar. Di tengah kesulitan, ia tetap berjuang demi keluarganya. Kisahnya bukan hanya tentang kesedihan, tetapi juga tentang harapan, cinta, dan kekuatan.
Yulia adalah bukti meski hidup penuh dengan cobaan, selalu ada cara untuk bertahan dan terus maju. Ia mengajarkan kita bahwa di balik setiap perjuangan, ada cinta yang membuat segalanya menjadi berarti.
Director of Marketing, Communication & Community Development AFTECH, Abynprima Rizki dan Head of Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma dalam acara Bijak Mengelola Keuangan Menggunakan Fintech Lending di Mal Kota Kasablanka, Selasa (12/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Easycash, Pinjaman Online Terdaftar di OJK

Data dari laporan The Global Findex Database 2021 menyebutkan bahwa di seluruh dunia, ada sekitar 1,4 miliar orang dewasa yang masih unbanked (tidak memiliki rekening bank atau akun keuangan resmi) pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Indonesia termasuk dalam tujuh negara dengan populasi unbanked terbesar di dunia. Sebagian besar unbanked secara global terkonsentrasi di negara-negara seperti Cina, India, Pakistan, dan Indonesia.
Di Indonesia terdapat sekitar 100 juta orang dewasa yang termasuk dalam kategori unbanked. Ini setara dengan sekitar 38 persen dari populasi orang dewasa di Indonesia yang tidak memiliki akun di lembaga keuangan formal atau penyedia layanan uang digital.
Faktor utama yang menjadi penghalang bagi orang dewasa di Indonesia untuk memiliki akun di antaranya karena kurangnya uang, jarak ke lembaga keuangan jauh, hingga persyaratan yang sulit dipenuhi.
Pinjaman online akhirnya salah satu solusi keuangan yang praktis dan cepat untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Apalagi untuk masyarakat yang unbanked dan underbanked terhadap pinjaman tunai.
ADVERTISEMENT
Namun, dengan maraknya layanan pinjol ilegal, memilih platform yang aman dan terpercaya adalah hal yang wajib dilakukan. Atas alasan itu, Easycash memastikan perusahaan sebagai salah satu platform pinjaman daring yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai penyedia layanan yang resmi, Easycash memastikan seluruh operasionalnya sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh OJK, termasuk dalam hal transparansi bunga, biaya layanan, dan perlindungan data pribadi pengguna.
Sejak didirikan pada 2017 lalu, Easycash tercatat memiliki lebih dari enam juta penerima dana. Dengan nilai pendanaan mencapai Rp 55,93 triliun per Agustus 2024.
Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko, menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Dengan menjaga aksesibilitas dan likuiditas di industri pinjaman daring berizin.
ADVERTISEMENT
“Kami mengapresiasi langkah OJK dalam mengevaluasi batas suku bunga yang seimbang dan mendukung keberlanjutan industri. Harapan kami, kebijakan acuan suku bunga sebesar 0,3 persen per hari dapat dipertahankan pada tahun 2025 mendatang. Dengan dipertahankannya suku bunga harian ini maka aksesibilitas serta likuiditas pinjaman untuk masyarakat unbanked dan underbanked akan lebih terjaga,” kata Nucky dalam keterangan resminya.