Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kami berkomitmen untuk bersinergi, berkolaborasi dan bertransformasi untuk memberikan pelayanan publik terbaik. Hasilnya seperti yang kita lihat hari ini," kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ambon Muhammad Hatta Arisandi usai pelepasan ekspor, Senin (6/6).
Hatta menyebut fresh tuna loin merupakan ruang lingkup baru dalam penerapan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) di Unit Pengolah Ikan (UPI) PT. Kreasi Himono Indonesia. Ekspor ke Negeri Sakura ini menjadi negara tujuan ekspor yang baru bagi UPI tersebut. Penambahan ruang lingkup UPI hanya membutuhkan waktu 3 hari.
"Kita bekerja sama dengan instansi terkait yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku serta KPPBC Ambon," ujar Hatta.
Melalui penambahan ruang lingkup HACCP fresh tuna loin, Hatta optimistis peluang pasar Jepang terbuka untuk produk tersebut. Ia berharap kegiatan ekspor perdana ini bisa memacu semangat pelaku usaha guna meningkatkan ekspor perikanan ke Negeri Sakura. Hal ini tidak lepas dari adanya penerbangan langsung Manado - Narita yang berjalan sejak tahun 2020.
ADVERTISEMENT
"Semoga ini menambah semangat para pelaku usaha dalam peningkatan ekspor perikanan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya untuk rutin melakukan pembinaan kepada pelaku usaha mulai dari hulu sampai hilir guna memastikan produk yang dihasilkan terjamin mutu dan kualitasnya. Jaminan mutu ini penting sebagai upaya meningkatkan kepercayaan pasar dunia terhadap produk perikanan Indonesia.