KKP Ungkap Penjual Kerupuk hingga Pengusaha Lele Terdampak COVID-19

22 Juni 2021 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budidaya Ikan Lele di Kolong Tol Becakayu. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Budidaya Ikan Lele di Kolong Tol Becakayu. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) membantu usaha masyarakat melalui adanya Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Direktur LPMUKP, Syarif Syahrial, mengatakan pihaknya tidak hanya memberikan dana ke penangkap ikan saja tetapi juga usaha di tempat pariwisata.
ADVERTISEMENT
Namun, Syarif mengungkapkan saat ini usaha di sektor yang berhubungan dengan tempat wisata sedang kesulitan karena terus melonjaknya penyebaran pandemi COVID-19.
“Itu juga sayang sekali memang karena pandemi yang terpukul ini daerah-daerah wisata. Jadi banyak debitur kita yang mengelola kerupuk, kerupuk ikan, jualan cendera mata, merchandise, makanan, banyak daerah wisata yang terpukul gara-gara pembatasan mobilitas akibat COVID ini,” kata Syarif saat webinar yang digelar KKP, Selasa (22/6).
Syarif merasa dampak pandemi tersebut bisa juga berdampak ke pengusaha ikan air tawar seperti lele. Sebab, banyak pedagang pecel lele yang sepi atau harus tutup warungnya.
Meski begitu, Syarif menganggap mayoritas usaha di KKP yang bergerak di sektor pangan tidak banyak terpengaruh. Sementara pengusaha yang dapat bantuan dari LPMUKP juga secara keseluruhan masih aman.
Nelayan memikul bahan pembuatan perangkap ikan ke atas perahu di Pantai Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (16/6/2021). Foto: Basri Marzuki/ANTARA FOTO
“Seperti Pak Menteri selalu sampaikan sektor kelautan dan perikanan ini hampir tidak terpengaruh akibat pandemi karena kita bergerak di sektor pangan yang dibutuhkan banyak orang. Di LPMUKP yang terdampak sangat sedikt dibandingkan keseluruhan debitur kita mungkin 0,5 persen yang terpengaruh COVID dari seluruh debitur,” ungkap Syarif.
ADVERTISEMENT
Syarif membeberkan total mitra yang ada di LPMUKP saat ini mencapai 1.368. Mitra tersebut ada yang kelompok, koperasi, hingga perorangan.
“Yang terpengaruh kita hafal, tapi kayak budidaya udang, bandeng, rumput laut itu hampir tidak terpengaruh,” tutur Syarif.
LPMUKP membantu pendanaan sektor usaha mulai dari penangkapan ikan hingga perikanan budidaya. Selain itu, ada sektor pengolah dan pemasar hasil perikanan, usaha masyarakat pesisir lainnya, dan usaha garam rakyat.