Klaim Jokowi Turunkan Bunga KUR Jadi Perdebatan

30 November 2018 10:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi sambangi salah satu swalayan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/11/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi sambangi salah satu swalayan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/11/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Klaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), dari 23 persen menjadi 7 persen di masa pemerintahannya, memicu perdebatan. Pengakuan itu dianggap tidak jujur, karena bunga KUR tidak pernah mencapai 23 persen.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Jokowi soal penurunan suku bunga KUR itu, disampaikan dalam konteks komitmen dukungannya terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebelumnya, saat menutup Rapimnas Kadin di Solo, (28/11), Jokowi menegaskan keberpihakannya pada UMKM.
"Jangan ragukan komitmen pemerintah terhadap UMKM. Indonesia saat ini memiliki 62 juta UMKM yang mampu menyerap tenaga kerja hingga116 juta orang. Saya sendiri juga alumni UMKM," kata Jokowi saat itu.
Kemudian di akun twitter pribadinya @Jokowi menyatakan, “Pemerintah berpihak kepada 62 juta UMKM di Indonesia. Untuk mereka, kita menurunkan bunga kredit KUR dari 23 persen ke 7 persen, PPh Final dari 1 persen jadi 0,5 persen.”
Menanggapi ini, seorang warganet mengungkapkan, Jokowi tak pernah menurunkan bunga KUR dari 23 persen menjadi 7 persen. Bunga KUR diturunkan Jokowi, yakni pada 1 Januari 2018 dari 9 persen menjadi 7 persen.
ADVERTISEMENT
Menanggapi cuitan di twitter ini, Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah angkat suara. Menurutnya, sebelum pemerintahan Jokowi, bunga KUR memang 23 persen, sedangkan untuk bunga kredit pengusaha besar hanya sekitar 11 persen. Jadi tidak adil.
“Sehingga di era Pak Jokowi 2x diturunkan jadi 9 persen lalu turun lagi jadi 7 persen,” tulisnya di akun @husainabdullah1.
Tapi pernyataan Husain lantas ditanggapi oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. Dia mengungkapkan, bunga KUR ritel tahun 2013 sebesar 13 persen dan bunga KUR Mikro 11 persen.
“Tahun berapa bunga KUR itu 23 persen? Intinya saya ingin kita semua jujur saja agar rakyat tidak disuguhin polemik masalah setiap hari,” cuitnya di akun @saididu.
ADVERTISEMENT