Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Klaster Kampung Klepon Binaan BRI, Bangkitkan Ekonomi Desa dari Jajan Nusantara
25 Agustus 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 4 menitSalah satu pengusaha klepon tersohor di Desa Bulang, yakni Klepon Hj Nunuk yang dikelola oleh Nugraeni Lantarati. Sebagai generasi keempat dalam keluarga yang meneruskan usaha ini sejak 1980, Nugraeni berkomitmen untuk melestarikan resep dan tradisi klepon warisan nenek moyangnya.
Hj Nunuk juga tidak kenal lelah melestarikan warisan kue klepon dengan membagikan resep kepada warga Desa Bulang. Alhasil, kini kurang lebih 70 persen warga Desa Bulang menjadi pengusaha klepon yang semakin menguatkan identitas Desa Bulang sebagai 'Kampung Klepon'.
Kelapa Dusun Bulang, Suyit, mengatakan, wilayahnya kini menjadi tujuan wisata kuliner bagi warga lokal dan pendatang yang ingin merasakan sensasi nikmatnya kue kenyal berwarna hijau itu.
"Dengan semakin banyaknya pengunjung, warga Desa Bulang semakin bergairah menjalankan bisnis klepon. Meski terlihat bersaing, sebenarnya para pedagang klepon Desa Bulang justru lebih sering berkolaborasi,” kata Suyit.
Seperti dirasakan Julaikah, pemilik usaha Klepon Anggun di Desa Bulang. Meski berjarak sekitar 50 meter dari Klepon Hj Nunuk, kondisi ini justru menjadi peluang baik baginya.
Masuk sebagai klaster binaan BRI, Julaikah menceritakan sudah sejak 2013 mendirikan bisnis kue klepon. Menurutnya, tantangan yang dihadapi bukan berasal dari persaingan dengan para pedagang klepon sekitar, melainkan kenaikan harga bahan pembuatan.
“Selama 11 tahun ini, tantangannya itu kenaikan harga. Yang tadinya murah sekarang harganya melonjak cukup tinggi,” ujar Julaikah.
Menjadi UMKM Unggul Melalui Klasterku Hidupku BRI
Sinergi antara BRI dengan pedagang klepon Desa Bulang tidak hanya berkaitan dengan akses permodalan. BRI bahkan terlibat langsung dalam pembinaan hingga berinteraksi langsung dengan Hj Nunuk bersama para pelaku UMKM klepon yang tergabung dalam klaster binaan.
Program Klasterku Hidupku dari BRI merupakan wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Melalui berbagai kegiatan pendampingan tersebut, pelaku UMKM diharapkan bisa mendapatkan kesempatan mengembangkan produknya.
Hj Nunuk mengakui kehadiran BRI melalui Klasterku Hidupku membuat anggota klaster klepon menjadi semakin terbantu. Bantuan peralatan produksi klepon ditambah dengan pendampingan layanan dan produk BRI tentu membuat para pelaku UMKM klepon binaan BRI semakin bersemangat.
"Alhamdulillah, kami di Kampung Klepon sangat terbantu dan berterimakasih dengan kehadiran BRI. Dan sekarang kami semakin maju lagi," ujarnya.
Berkat progam Klasterku Hidupku BRI, pelaku UMKM klepon Desa Bulang juga mendapat bantuan alat masak. Melalui bantuan ini, sekaligus menjadi bukti nyata BRI berada di tengah masyarakat dalam membantu mengembangkan usaha di tengah masyarakat.
Di samping itu, BRI juga memberikan layanan literasi perbankan lewat digitalisasi dengan menghadirkan pembayaran digital melalui QRIS. Para pelaku UMKM klepon binaan BRI juga mendaftarkan rekening melalui BRImo, agar lebih mempermudah dalam pembayarannya.
Pemberdayaan Klaster Usaha sendiri merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha, dalam satu wilayah sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.
Hingga akhir Juli 2024 tercatat BRI telah memiliki 31.488 klaster usaha yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku. BRI juga telah menyelenggarakan 2.184 pelatihan dalam program Klasterku Hidupku tersebut.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan, program Klasterku Hidupku merupakan salah satu bentuk strategi yang mengutamakan pemberdayaan.
"Secara umum, strategi bisnis mikro BRI di 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi," ungkap Supari.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio