Kolaborasi Jokowi dan Prabowo Hadapi Krisis Pangan: Tanam Singkong

27 September 2020 11:18 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, mendapatkan mandat dari Presiden Jokowi untuk ikut dalam program lumbung pangan nasional (food estate). Kementeriannya kebagian menanam singkong.
ADVERTISEMENT
Lokasinya pertama yang bakal ditanami singkong berada di Kalimantan Tengah. Prabowo menegaskan tugasnya secara khusus hanyalah sebagai pendukung Kementerian Pertanian mengantisipasi dampak kelangkaan pangan akibat pandemi COVID-19.
FAO berkali-kali memperingatkan agar semua negara bersiap terhadap ancaman krisis pangan. Sehingga harus disiapkan cadangan dengan membangun lumbung pangan.
"Bapak Presiden antisipasi instruksikan kepada jajaran pemerintah untuk menyiapkan cadangan pangan. Saya diberi tugas bulan Juli lalu, tanggal 9 Juli untuk juga ikut mem-backup mendukung menteri lain yang berkaitan dengan pertanian, tentunya tugas utama Pak Menteri Pertanian, tugas pokok beliau, kami hanya mem-backup sebagai cadangan," jelas Prabowo usai ratas di Istana Presiden, Rabu (23/9).
Menurut dia, singkong ini mulai ditanam awal tahun 2021. Tahap pertama, sudah tersedia lahan seluas 30 ribu hektar di lumbung pangan Kalimantan Tengah. Dia menargetkan lahan yang akan digarap bisa mencapai 1,4 juta hektar pada akhir tahun 2025.
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) saat meninjau lumbung pangan nasional di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Alasan Prabowo Tanam Singkong untuk Tekan Impor Tapioka

Prabowo membeberkan alasan kenapa pilihan pemerintah jatuh pada komoditas singkong. Salah satunya berangkat dari kegemaran masyarakat mengkonsumsi mi instan, di mana bahan dasarnya tepung tapioka bisa diolah dari singkong.
ADVERTISEMENT
"Dengan singkong kita bisa menghasilkan tapioka, mocaf, tepung yang bisa menjadi bahan utama kebutuhan pangan kita. Kita ingin menjamin tidak tergantung persediaan di luar negeri," jelas Prabowo.
Masyarakat Indonesia Doyan Makan Mi
Langkah untuk memperbanyak produksi tepung dalam negeri itu, kata Prabowo, juga sejalan dengan kegemaran masyarakat Indonesia mengkonsumsi mi instan.
Tepung yang dihasilkan dari singkong, bisa diolah menjadi bahan baku mi hingga roti. Prabowo mengatakan, konsumsi mi instan Indonesia menempati posisi nomor dua terbesar di dunia.
"Kita mem-backup bahan pangan untuk roti, nasi dari singkong dan juga mi. Indonesia sudah konsumen mi kedua terbesar di dunia," ujar Prabowo.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.