Kominfo Habiskan Rp 700 M untuk Pemeliharaan PDN Sebelum Diserang Ransomware

28 Juni 2024 6:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi Ransomware. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ransomware. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) senilai Rp 4,9 triliun hingga Mei 2024. Dari anggaran tersebut, belanja untuk pemeliharaan data center atau Pusat Data Nasional (PDN) senilai Rp 700 miliar.
ADVERTISEMENT
Anggaran untuk PDN termasuk anggaran tematik APBN pada klaster infrastruktur, yang terealisasi senilai Rp 112,9 triliun per Mei 2024.
“Kominfo Rp 4,9 triliun, sudah dibelanjakan ini mulai pemeliharaan dan operasional BTS 4G, dan data center nasional (Pusat Data Nasional) Rp 700 miliar,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa virtual, Kamis (27/6).
Sri Mulyani menyebut sisa anggaran Kominfo untuk kapasitas satelit Rp 700 miliar dan operasional Palapa Ring senilai Rp 1,1 triliun. “Belanja untuk Kominfo cukup besar, Rp 4,9 triliun,” kata Menkeu.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menghadiri Rapat Koordinasi Khusus Komwas (Komisi Pengawas) SKK Migas dengan Menteri ESDM Pak Arifin Tasrif. Foto: Dok. Instagram@smindrawati
Penggunaan anggaran ini sebelum PDN kena serangan ransomware yang membuat banyak data instansi kementerian tidak bisa digunakan sejak 20 Juni 2024.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, menyebut, ada 210 instansi pemerintah di tingkat pusat dan daerah yang terkena dampak serangan ransomware ke server PDN.
ADVERTISEMENT
"Data yang terdampak itu ada 210 instansi yang terdampak ya, baik itu pusat maupun daerah," kata dia di Kantor Kemenkominfo, Senin (24/6).
Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) Hinsa Siburian 'menyentil' Menkominfo Budi Arie Setiadi soal serangan ransomware ke server PDN. Masalahnya cukup krusial.