Kominfo Sebut Merger XL dan Smartfren Berdampak Positif: Mengurangi Kompetisi

17 Mei 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
XL Axiata dan Smartfren. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
XL Axiata dan Smartfren. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai rencana merger operator seluler XL Axiata dan Smartfren yang dimiliki Sinar Mas, akan berdampak positif bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kansong mengatakan, pemerintah sudah dilibatkan dalam pembahasan merger kedua entitas. Kata dia, pemerintah menyambut baik aksi korporasi ini.
"Sudah koordinasi, sudah diskusi dan kami sendiri Kominfo menyambut baik merger itu, karena akan mengurangi derajat kompetisi," ungkapnya saat dihubungi kumparan, Jumat (17/5).
Adapun aksi konsolidasi di industri telekomunikasi Indonesia terakhir dilakukan oleh Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia. Keduanya resmi merger menjadi Indosat Ooredoo Hutchison pada Januari 2022 lalu.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, dalam diskusi bersama wartawan di Press Room Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Dia menilai, jika derajat kompetisi semakin ketat, maka para operator seluler akan mengenakan tarif layanan yang semakin murah, namun akan berdampak pada berkurangnya kualitas layanan itu sendiri.
"Dengan adanya merger ini karena derajat kompetisinya berkurang, maka potensi untuk jor-joran itu jadi berkurang juga, artinya justru akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," jelas Usman.
ADVERTISEMENT
Meski tidak mengetahui detail merger XL Axiata dan Smartfren seperti nilai merger, Usman menyebut pemerintah berharap aksi korporasi ini bisa dirampungkan sesegera mungkin.
"Saya kira semakin hari semakin baik menuju ke merger itu, memang kembali lagi kepada operator, kalau pemerintah kan makin cepat makin baik gitu kan, karena tujuannya untuk mengurangi derajat kompetisi supaya tidak terlalu jor-joran," pungkas Usman.
Ilustrasi XL Axiata. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan Sinar Mas mengumumkan penandatanganan nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) untuk menjajaki rencana merger antara XL Axiata dan Smartfren dalam rangka menciptakan entitas baru.
Rencana transaksi ini masih dalam tahap evaluasi awal, di mana XL Axiata dan Sinar Mas memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo. Pada saat ini, diskusi yang sedang berlangsung antara para pihak belum menghasilkan kesepakatan atau penyelesaian rencana transaksi yang mengikat.
ADVERTISEMENT
“Validasi terhadap penggabungan dan penciptaan nilai bagi pemegang saham, uji tuntas, persiapan rencana bisnis bersama dan kesepakatan atas persyaratan penting akan menjadi kegiatan utama yang dilakukan selama tahap penjajakan yang diatur dalam MOU,” tertulis dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Jumat (17/5).
Dalam laporan Reuters sebelumnya, keduanya berencana menggabungkan XL Axiata dan Sinar Mas Group (pemilik Smartfren) menjadi satu entitas senilai USD 3,5 miliar atau setara dengan Rp 56,73 triliun (asumsi kurs Rp 16.210 per dolar AS).