Komisaris GoTo Pastikan Runtuhnya SVB Tak Berdampak ke Perusahaan

29 Maret 2023 16:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Gubernur BI, Agus Martowardojo memberikan sambutan saat peluncuran buku 'Agus Martowardojo' di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (2/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Gubernur BI, Agus Martowardojo memberikan sambutan saat peluncuran buku 'Agus Martowardojo' di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (2/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Agus DW Martowardojo, mengatakan jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank yang terjadi belum lama ini di Amerika Serikat, tidak menimbulkan dampak domino terhadap perusahaan.
ADVERTISEMENT
Agus mengatakan, runtuhnya Industri perbankan yang berbasis di AS itu merupakan dampak dari perkembangan ekonomi global sepanjang tahun 2022 hingga 2023.
"Tidak (berpengaruh). Sebetulnya bukan hanya Silicon valley, tapi sebelumnya kita tahu ada silvergate, silicon valley, signature, first republic itu semua adalah dampak daripada perkembangan ekonomi global di 2022 sampai 2023," kata Agus saat ditemui di kantor GoTo, Jakarta, Rabu (29/3).
Dia pun memastikan ekonomi Tanah Air saat ini dalam keadaan baik. Sebab, Indonesia mampu mengembalikan denyut ekonomi di tengah gejolak ekonomi yang dialami sejumlah negara. Agus juga optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mampu tembus 4,8 hingga 5,2 persen.
"Kita ekonomi Indonesia dalam keadaan baik, kalau seandainya kita melihat ekonomi indonesia 2023 kita bisa pertumbuhan Ekonomi nya 4,8 sampai 5,2 persen di 2023 baik sekali bayangin di situ dunia penuh gejolak kita bisa tumbuh 4,8-5,2 persen," ungkap Agus.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Silicon Valley Bank (SVB). Foto: Sundry Photography/Shutterstock
Dalam rilis kinerja indikatif yang diterbitkan Senin (20/3), GoTo berhasil mencatat pertumbuhan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) yang disesuaikan sebesar 52 persen year on year (yoy) dan 15 persen quarter on quarter (qoq) menjadi minus Rp 3,1 triliun di kuartal IV 2022.
Pertumbuhan ini menandakan peningkatan kuartal keempat secara berturut-turut, yang didorong oleh kinerja solid dari unit bisnis on-demand services.
Tak hanya mencatatkan pertumbuhan EBITDA yang disesuaikan, pendapatan bruto GoTo juga tumbuh 19 persen yoy menjadi Rp 6,3 triliun di kuartal IV tahun lalu. Hal ini menjadikan pendapatan bersih perusahaan melesat menjadi Rp 3,4 triliun dari Rp 1,1 triliun di kuartal IV 2021.
Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo, mengatakan, peningkatan kinerja perusahaan di kuartal IV 2022 menegaskan kemajuan pesat dalam percepatan langkah menuju profitabilitas.
ADVERTISEMENT
"Dengan mempertajam fokus untuk mendorong monetisasi bagi pelanggan setia, pertumbuhan pendapatan tetap tercapai di tengah implementasi strategi pengurangan insentif dan pemasaran produk," ujarnya.