Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Komisi VI DPR-Kementerian BUMN Rapat Tertutup, Bahas Nasib Vendor Istaka Karya
28 Februari 2025 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Komisi VI DPR RI mengadakan Rapat Kerja (raker) sekaligus Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Dony Oskaria pada Jumat (28/2).
ADVERTISEMENT
Semula, rapat tersebut dijadwalkan terbuka untuk umum. Namun, sekitar pukul 10.05 WIB rapat tersebut dinyatakan tertutup.
Raker dan RDP ini juga dihadiri para vendor yang berkaitan dengan masalah PT Istaka Karya, eks BUMN yang diteken telah dibubarkan sejak tahun 2023.
Meskipun telah dibubarkan, PT Istaka Karya masih memiliki piutang kepada para vendor mencapai Rp 786 miliar dari 179 vendor yang kala itu menggarap beberapa proyek.
Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade membeberkan, raker dan RDP itu telah bersepakat dengan Kementerian BUMN dan seluruh perusahaan BUMN yang memiliki urusan dengan PT Istaka Karya.
"Kita bersepakat tadi untuk penyelesaiannya. Bagaimana kita mengambil keputusan dengan asas berkeadilan. Nah, gitu aja," kata Andre kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (28/2).
ADVERTISEMENT
Andre mengungkapkan Komisi VI DPR sepakat bakal mengutamakan nasib para vendor yang masih belum dibayar oleh PT Istaka.
"Sehingga tidak ada lagi vendor atau UMKM yang merasa dirugikan. Karena pilotnya Istaka. Itu doang rapatnya tadi," lanjutnya.
Ketua Persatuan Rakyat Korban BUMN Istaka Karya (Perkobik) Bambang Susilo meminta tanggung jawab PT Istaka Karya untuk secepatnya mendistribusikan kerugian vendor dengan cara menjual sisa ase lewat kurator.
"Skema penyelesaian, jadi tadi ditarget waktu pas pertengahan puasa nanti ada skejul teknis, nanti tim kurator yang tau terus nanti di tanggal 17 April 2025 setelah reses ini akan diadakan rapat kembali kurang lebih seperti itu," kata Bambang Susilo kepada wartawan.