Komisi VI DPR Minta Garuda Indonesia Tambah Pesawat Agar Tiket Jadi Murah

13 Juni 2023 19:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia. Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia. Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi VI DPR meminta Garuda Indonesia menambah jumlah pesawat. Mereka menilai, kurangnya jumlah pesawat menimbulkan masalah mahalnya harga tiket.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VI DPR Fraksi Golkar, Nusron Wahid, mengkritisi mahalnya tiket Garuda Indonesia. Akibatnya, beberapa maskapai lain juga berani untuk menaikkan harga tiket. Untuk itu, Nusron mendorong Garuda Indonesia menambah jumlah pesawat agar tiket bisa menjadi murah.
“Ada satu PR lagi adalah soal masih mahalnya harga tiket. Ya kita pakai teori ekonomi aja, supply and demand kenapa tiket Garuda ini mahal? Kemudian diimbangi dengan Batik yang semula murah jadi mahal, Lion yang kemudian barang substitusi ketika tidak ada, maka substitusinya naik itu menjadi rasional dan masuk akal," kata Nusron kepada Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra, di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Selasa (13/6).
"Karena itu memang satu-satunya jalan supaya tiket menjadi murah, kami support Pak Irfan sesegera mungkin menambah pesawat, terutama Airbus," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Senada, Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menyebutkan jumlah armada harus segera ditambah agar mantan pilot pesawat Bombardier CRJ-1000 dan pesawat ATR dapat dipekerjakan. Menurutnya, saat ini 80 mantan pilot pesawat tersebut nasibnya belum jelas.
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade ditemui pasca menghadiri Sidang Paripurna DPR RI ke-14 Masa Persidangan III Tahun 2022-2023 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
“Dalam keterangan Pak Irfan tadi, pesawat Garuda yang cuma 50 ini insyaallah di akhir tahun ini menjadi 70. Jadi akan ada penambahan 20 pesawat, itu akan butuh banyak pilot. Sehingga saya mengusulkan (segera tambah pesawat) Pak Irfan,” ujar Andre.
Menanggapi pernyataan beberapa anggota Komisi VI, Irfan berupaya agar penambahan pesawat segera terealisasi. Hanya saja, ia tidak bisa sekadar menambah jumlah pesawat, tetapi kualitasnya harus tetap terjaga.
"Untuk kualitas pesawat, kita memang terus menerus melakukan maintenance dan harap dipahami, kami tegaskan bahwa itu adalah nomor satu, maintenance pesawat karena kami mengedepankan safety," tutur Irfan.
ADVERTISEMENT