Komisi VI DPR Minta PLN Lanjutkan Program Konversi LPG ke Kompor Listrik

28 November 2022 20:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi VI DPR F-PDIP Deddy Yevri Sitorus. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi VI DPR F-PDIP Deddy Yevri Sitorus. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VI DPR meminta PT PLN (Persero) untuk melanjutkan program konversi dari LPG ke kompor induksi bertenaga listrik. Alasannya bisa menyerap pasokan listrik yang saat ini berlebih, di sisi lain bisa mengurangi impor LPG.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya proyek ini dibatalkan PLN setelah menuai banyak pro dan kontra, terutama kekhawatiran masyarakat bahwa LPG 3 kg akan dihapus.
Salah satu anggota Komisi VI Deddy Sitorus menegaskan keributan soal kompor induksi yang menyebabkan pemerintah menutup program konversi ini sudah biasa. Ia mengatakan program tersebut seharusnya tetap dijalankan karena akan menguntungkan PLN.
“Mungkin kemarin ada keributan, semua perubahan pasti ribut. Tetapi tidak ada siapa pun yang bantah bahwa menggunakan listrik tak saja menguntungkan PLN dan Pertamina, tapi juga negara,” papar Deddy dalam rapat kerja dengan Direksi PLN, Senin (28/11).
Ia menyebut banyak lapisan masyarakat yang dapat diuntungkan dengan keberadaan kompor listrik, terutama di daerah yang pasokan LPG sangat terbatas.
Masyarakat menggunakan kompor listrik program uji coba konversi LPG 3 kilogram. Foto: PLN
“Misalnya, di daerah perbatasan Kalimantan Utara, di sana sudah mendapat listrik hanya saja untuk mendapatkan pasokan LPG sangat sulit. Maka dari itu masyarakat akan sangat tepat bila diberikan kompor induksi bertenaga listrik,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Deddy juga menilai kompor listrik dapat dipasarkan untuk masyarakat menengah ke atas, terutama dengan memberikan insentif kompor listrik yang murah. Menurutnya, tidak perlu konversi ke kompor listrik menjadi program nasional untuk menjualnya.
Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi VI yang lain, Nasim Khan, juga menyebutkan program kompor induksi bertenaga listrik terlalu sayang untuk dihentikan, karena ada pihak-pihak yang membutuhkan.
"Kayak PKL, memang enggak mungkin juga memang pakai kabel jalan-jalan. Cuma kan mungkin di perumahan elit, di kafe, di restoran, ya, biar aja kalau ada yang mau," ujar Nasim Khan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memberikan keterangan pers di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (6/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Merespons permintaan tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan program konversi memang masih berjalan, namun tidak dalam rangka penugasan maupun program pemerintah. Ia menyebut promosi ke konsumen tidak pernah berhenti dilakukan PLN.
ADVERTISEMENT
"Untuk kompor listrik jadi kami jalankan programnya, cuma bukan untuk dalam rangka subsidi kompensasi. Kami soft selling ke pelanggan kami dengan kapasitas yang terpasang nonsubsidi," ungkap Darmawan.