Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno meminta perbaikan layanan pengaduan konsumen harus ditingkatkan.
Selain itu, Eddy menegaskan, keluhan pelanggan tidak boleh hanya dijawab sekadarnya saja. Ia mendorong harus ada solusi langsung.
"Sudah banyak keluhan yang disampaikan dan sudah seharusnya PLN menjawab dengan jelas dan berikan solusi. Masalah serius seperti ini tolong jangan dijadikan lelucon oleh PLN," kata Eddy saat diskusi secara virtual, Jumat (19/6).
Senada dengan Eddy, Anggota Komisi VII Andi Yuliani Paris meminta PLN mengedepankan kepentingan konsumen. Apalagi, kata Yuliani, sebagai perusahaan pelat merah tujuannya tidak boleh hanya sekadar untuk bisnis saja.
"PLN kan BUMN jadi harus fokus pada konsumen oriented dan jangan hanya berhitung soal proses bisnis. Ini bukan lagi kasus per kasus tapi ada puluhan ribu yang terdampak kenaikan tagihan listrik ini. Jadi harus pembayaran kompensasi yang jelas," ujar Yuliani
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Yuliani mengatakan, PLN tidak boleh asal-asalan dalam mencatat penggunaan listrik pelanggan. Asumsi penggunaan meningkat karena banyak orang kerja dari rumah tidak bisa dijadikan tarif listrik harus melambung tinggi.
Untuk mencegah permasalahan ini terjadi, Yuliani mengharapkan PLN bisa berbenah dalam mencatat atau menagih tarif listrik dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
“Nah ke depannya kita mendorong PLN harusnya sudah mendorong aplikasi teknologi sehingga yang dicatat itu yang riil. Sebenarnya tarif dasar listrik ini tidak naik sejak Januari menurut PLN, yang naik adalah pemakaian,” tutur Yuliani.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT