Komitmen PNM Berdayakan Pelaku UMKM di Wilayah Perbatasan Malaysia

21 Oktober 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PNM berikan pelatihan keuangan kepada nasabah di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Foto: Dok. PNM
zoom-in-whitePerbesar
PNM berikan pelatihan keuangan kepada nasabah di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Foto: Dok. PNM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Cabang Tarakan terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya di wilayah perbatasan negara. Kali ini Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia menjadi target PNM untuk memberikan pelatihan keuangan bagi warga desa.
ADVERTISEMENT
Program Mba Maya (Merdeka dan Berdaya) Fase III menjadi salah satu upaya PNM meningkatkan daya saing serta ketahanan usaha warga desa di Nunukan. Dihadiri 51 nasabah PNM Mekaar, pelatihan ini diharapkan dapat membantu nasabah ke depannya siap menghadapi tantangan pasar lintas negara dan menumbuhkan semangat inovasi bagi UMKM perbatasan.
"Kami ingin UMKM perbatasan ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pelaku utama dalam perdagangan di kawasan strategis ini. Pelaku usaha kami dorong agar semakin percaya diri dan siap menghadapi peluang serta persaingan yang ada," ungkap Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.
Komitmen PNM dalam memberdayakan nasabahnya di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Foto: Dok. PNM
Terletak di ujung utara Kalimantan, Kabupaten Nunukan tidak hanya menyimpan keindahan alam, tetapi juga kekuatan ekonomi yang signifikan. Berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah, Malaysia, Nunukan menjadi titik kunci dalam perdagangan internasional.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, Kecamatan Sebatik yang unik, dengan sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadi pusat interaksi ekonomi lintas negara.
“Aksesibilitas dan persaingan pasar lintas negara memerlukan strategi yang kuat. Kami harap diawali dengan pemahaman yang mumpuni terkait keuangan pelaku usaha di wilayah ini mampu memanfaatkan potensi tersebut, meningkatkan produktivitas, dan memperluas pasar mereka, baik di tingkat lokal maupun internasional,” jelas Arief.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio