Konflik Global Memanas, China Setop Ekspor Drone Perang

10 Oktober 2023 17:25 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo luncurkan holding BUMN industri pertahanan Defend ID. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo luncurkan holding BUMN industri pertahanan Defend ID. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dirut holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID, Bobby Rasyidin, mengatakan banyak negara mulai membatasi ekspor alat utama sistem pertahanan (alutsista) mereka.
ADVERTISEMENT
Dia mencontohkan apa yang dilakukan China di tengah konflik global pecah, dimulai dari konflik Rusia-Ukraina hingga konflik Hamas-Israel.
"Seperti 1-2 bulan lalu China sudah tak mau ekspor drone. Karena bagi pemerintah China drone ini classified technology, teknologi yang krusial, yang kritikal bagi pemerintah China," kata Bobby saat ngopi bareng BUMN di Kementerian BUMN, Selasa (10/10).
Pembatasan ekspor alutsista negara-negara seperti China itu, lanjut Bobby, berimbas pada melonjaknya saham-saham industri pertahanan di dunia. Pasalnya, backlog kebutuhan alat pertahanan gapnya semakin jauh.
Dirut Defend ID, Bobby Rasyidin. Foto: Ricky Prayoga/Antara
"Contoh Lockheed Martin yang backlognya bikin pesawat biasanya 2 tahun, sekarang 7-8 tahun. Jadi order hari ini 8 tahun lagi pesawatnya ada," kata Bobby.
Ketika saham-saham industri pertahanan global melambung, industri pertahanan di dalam negeri justru masih stagnan. Padahal pemerintah menargetkan industri pertahanan Indonesia bisa masuk 50 besar industri pertahanan terbesar dunia.
ADVERTISEMENT
"Sekarang Alhamdulillah kita nomor 70, 70-an lah. Tahun lalu kita di nomor 80-an, sekarang 70-an, diharapkan tahun depan kita di 60, dan di 2025 mungkin kita sudah bisa menjadi salah satu pemain industri pertahanan yang terkuat di dunia," ujarnya.