Konsumsi Susu Kedelai RI Masih Rendah, Apa Sebabnya?

3 Agustus 2019 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi susu kedelai. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu kedelai. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Susu merupakan salah satu minuman yang baik bagi kesehatan. Minuman yang satu ini terbuat dari banyak sumber, salah satunya kacang kedelai.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, konsumsi susu kedelai di Indonesia masih rendah. Bahkan masih kalah jika dibandingkan dengan Thailand dan Malaysia.
Consultant US Soybean Export Council Dadi H. Maskar mengatakan, total konsumsi susu kedelai dalam negeri baru mencapai 0,43 liter per kapita per tahun.
"Bahkan kita masih kalah dengan Malaysia yang sudah mencapai 7,9 liter per kapita per tahun. Yang menempati urutan tertinggi juga masih diduduki oleh Thailand sebesar 12,2 liter per kapita per tahun," katanya saat ditemui di Shangri La Hotel, Jakarta, Sabtu (3/8).
Dia menambahkan, kondisi rendahnya minum susu kedelai ini lantaran budaya masyarakat yang sering meminum teh. Karenanya, susu belum dijadikan sebagai salah satu budaya minum di kalangan publik.
Seminar mendukung perbaikan gizi dan industri pangan kedelai oleh Indonesia Soy Food & Beverages Network di Shangri La Hotel. Foto: Elsa Toruan/kumparan
Tak hanya dari sisi konsumsi, pengolahan susu kedelai menjadi produk minuman siap minum juga masih ada di angka 19 persen. Saat ini, sekitar 76 persen susu kedelai yang dijual dalam negeri masih berupa semi proses atau diproduksi oleh kalangan UMKM seperti yang dijual oleh pedagang keliling. Dan 5 persen dalam bentuk susu bubuk.
ADVERTISEMENT
Sementara di Thailand, 84 persen susu kedelai mereka sudah merupakan produk siap saji.
"Kalau mereka, 19 persen justru dalam bentuk semi proses. Ini artinya mereka kebanyakan susu kedelai itu digarap oleh kalangan industri besar," tambahnya.
Selama ini, memang diakuinya masih jarang pelaku usaha industri yang mau menggarap susu kedelai. Hal ini karena mereka belum berani mengambil risiko untuk memasarkan susu kedelai dalam bentuk siap minum ke pasar.
Ilustrasi susu kedelai. Foto: Pixabay
Selain itu, juga perlu edukasi menyeluruh tentang manfaat minum susu kedelai. Dengan begitu, kalangan industri makanan dan minuman bisa melirik potensi susu kedelai siap minum.
"Kita harus mencari jalan keluar dari impornya kedelai. Ya dengan cara meningkatkan kualitas mutu produksi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Indonesia menempati urutan terakhir dalam tingkat konsumsi susu kedelai. Posisi pertama ditempati oleh Thailand (12,2 liter per kapita per tahun), Singapura (11,6 liter per kapita per tahun), Taiwan (10,4 liter per kapita per tahun), China (10 liter per kapita per tahun), Hong Kong (9,9 liter per kapita per tahun), Malaysia (7,9 liter per kapita per tahun), Vietnam (7,7 liter per kapita per tahun), Korea (4,2 liter per kapita per tahun), Jepang (3,4 liter per kapita per tahun), dan Australia (3,2 liter per kapita per tahun).