Kontrak Adaro Tak Diperpanjang, United Tractors Pede Bisnis Kontraktor Stabil

12 September 2022 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Indika Energy
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Indika Energy
ADVERTISEMENT
Emiten pertambangan anak Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) tidak memperpanjang kontrak dengan anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), yakni PT Adaro Indonesia sejak bulan Juli tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Direktur UNTR Iwan Hadiantoro mengatakan, pihaknya tidak memiliki pelanggan baru untuk menggantikan Adaro. Namun, UNTR berhasil memperoleh tambahan target volume dari pelanggan yang sudah ada.
“Tambahan target volume ini baik dari produksi maupun pemindahan tanah (overburden). Seiring membaiknya komoditas terutama batu bara, pelanggan yang existing meminta kami bekerja lebih beras untuk menambah target produksi mereka,” ujar Iwan dalam konferensi pers Public Expose Live 2022, Senin (12/9).
Iwan menyebut penambahan volume dapat menutupi pendapatan berakhirnya kontrak di Adaro. Ia menekankan, tidak akan ada penurunan pendapatan kontraktor imbas kontrak Adaro berakhir.
Segmen usaha kontraktor penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sepanjang semester pertama tahun 2022, kontraktor penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 20 triliun, naik 29 persen dari Rp 15,4 triliun di tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Sampai dengan bulan Juli 2022, PAMA mencatat penurunan volume produksi batu bara sebesar 12 persen dari 68,9 juta ton menjadi 60,6 juta ton. Sementara itu, volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) meningkat sebesar 7 persen dari 485,7 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 519,2 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 8,6 kali meningkat dari 7 kali.
“Target kontraktor penambangan pada produksi batu bara sebesar 114 juta ton hingga akhir 2022, dengan target pengupasan lapisan penutup sebesar 957 juta bcm,” sambung Iwan.