Kontrak Dubai Port di TPS Surabaya Selesai 2019

18 September 2017 10:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrai ekspor impor di pelabuhan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrai ekspor impor di pelabuhan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Salah satu operator pelabuhan terbesar di dunia, DP World menyatakan, pihaknya tidak akan memperbarui kontraknya di Indonesia setelah gagal menyetujui persyaratan perpanjangan dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Operator pelabuhan yang didukung pemerintah Dubai adalah pemegang saham 49% di PT Terminal Petikemas Surabaya di Indonesia, yang terletak di utara Jawa, dan 51% lainnya dimiliki oleh Korporasi Pelabuhan Indonesia.
Chairman dan CEO DP World Group Sultan Ahmed bin Sulaymen mengatakan, pihaknya tidak mampu memenuhi persyaratan pembaharuan kontrak operasional yang telah ditawarkan.
Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
"Tidak memenuhi ambang batas kami untuk investasi lanjutan," katanya seperti dikutip AP, Senin (18/9).
Oleh karena itu, kontrak DP World di TPS Surabaya berakhir pada tahun 2019 mendatang. DP World, yang mencatatkan saham di Nasdaq Dubai telah mengoperasikan 78 terminal dan pelabuhan di 40 negara.
Total petikemas yang ditangani DP World mencapai 64 juta TEUs (twenty-foot equivalent units) dan diperkirakan bakal mencapai 100 juta TEUs pada 2020 sejalan dengan rencana pengembangan terminal baru.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, arus bongkar muat petikemas ekspor impor di TPS naik 7% sepanjang semester I-2017 menjadi 637.410 TEUs. Sementara itu, arus kunjungan kapal di TPS selama semester I-2017 mencapai 484 unit atau naik 4% secara tahunan.