Konversi Motor Bensin ke Listrik Cuma Rp 2 Juta, ESDM Sosialisasi ke 10 Kota

31 Juli 2023 16:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mekanik melepas baterai motor bbm yang dikonversi ke motor listrik di bengkel Bacip Moto Shop di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/7/2023).  Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mekanik melepas baterai motor bbm yang dikonversi ke motor listrik di bengkel Bacip Moto Shop di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/7/2023). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai melakukan sosialisasi program konversi sepeda motor listrik, dengan menyasar 10 kota, yaitu Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung, Medan, Mataram, Kupang, Balikpapan, dan Makassar.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Senda Hurmuzan Kanam, mengatakan program ini dilakukan dalam rangka percepatan target 50 ribu unit sepeda motor BBM konversi menjadi sepeda motor listrik di 2023.
Senda mengatakan, sosialisasi ini dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana proses konversi sampai dengan Uji Tipe dan terbitnya surat kendaraan listrik. Sehingga, program ini diharapkan dapat meningkatkan animo masyarakat agar mengkonversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.
Motor listrik Pacific Whizz meluncur di Pekan Raya Jakarta 2023. Foto: Foto: Sena Pratama/kumparan
Indonesia perlu melakukan konversi ini untuk mencapai target pemerintah dengan menciptakan populasi hingga 120 juta kendaraan. Apalagi tren pertumbuhan kendaraan listrik di dalam negeri menunjukkan kenaikan 5-6 persen setiap tahunnya.
"Jika kita bicara emisi, setiap 1 liter BBM menghasilkan 2,5 kg emisi. Jadi kalau 120 juta sepeda motor, sekitar 300 juta kg per hari dan dalam hal potensi penghematan BBM dapat mencapai 51,6 juta barel/tahun (asumsi 1 motor menghemat BBM 354 liter/tahun dan menurunkan emisi 0,7 ton CO2/tahun)," jelas Senda.
ADVERTISEMENT

Biaya Konversi Cuma Rp 2 Juta

Selain itu, Kementerian ESDM juga menerbitkan konsep sewa baterai yang disebut memangkas biaya konservasi. Senda mengatakan skema ini dapat memotong biaya konversi hingga Rp 8 juta.
Sebelumnya, pemerintah juga menyediakan program bantuan sebesar Rp 7 juta. Dengan begitu, masyarakat cukup membayar Rp 2 juta untuk mengonversi motor BBM ke motor listrik.
“Dari Rp 15 juta biaya konversi itu Rp 7 juta sudah dapat bantuan pemerintah, sisanya yang Rp 8 juta itu kan komponen terbesarnya itu adalah baterai, sekitar Rp 7 juta sampai Rp 8 juta,” ujar Senda dalam keterangan resminya, Senin (31/7).
Dengan ada fasilitas battery swap atau penukaran baterai masyarakat tidak perlu bayar sampai Rp 8 juta lagi.
"Mungkin satu sampai dua juta saja selisihnya karena baterainya sudah disediakan melalui swap oleh bengkel yang bekerja sama dengan operator swap baterai," jelas Senda.
ADVERTISEMENT
Senda memperkirakan, biaya untuk sewa baterainya sekitar Rp 300.000 per bulan atau Rp 10.000 per hari, jadi masyarakat bisa menukar tanpa harus bayar listriknya.