Koperasi Desa Merah Putih Bakal Pasok Makan Bergizi Gratis

10 April 2025 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mejawb pertanyaan wartawan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat pada Kamis (10/4). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mejawb pertanyaan wartawan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat pada Kamis (10/4). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkapkan nantinya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan menjadi pemasok dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini, pemerintah berupaya mempercepat pembentukan 80.000 koperasi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kalau di Inpres itu, pemasok MBG adalah Kopdes Merah Putih,” kata Budi Arie ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat pada Kamis (10/4).
Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih terdapat mandat untuk Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) agar melaksanakan program pemenuhan gizi masyarakat dan Makan Bergizi Gratis melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Hal ini tertuang dalam poin ketujuh angka 15 beleid tersebut.
Saat ini, Budi Arie juga sedang melakukan simulasi pelaksanakaan Koperasi Desa Merah Putih. Nantinya, bakal ada aturan turunan tentang pelaksanaan Koperasi Desa Merah Putih dari Kemenkop.
Sejumlah siswa menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (3/2/2025). Foto: BPMI Setpres
“Tadi lagi sedang di simulasi, nanti ini juklak (petunjuk pelaksanaan), juknis (petunjuk teknis) dari Menkop dulu. Saya sudah bilang nanti saya rapati di internal Kementerian Koperasi untuk membahas, memutuskan juklak dan juknis pembentukan Koperasi Desa Merah Putih,” ujar Budi Arie.
ADVERTISEMENT
Budi Arie menargetkan legalitas 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ditargetkan dapat terbentuk pada akhir Juni 2025. Sementara untuk pembangunan koperasi secara fisik atau bangunan akan dilakukan secara bertahap.
“Ya nanti pembangunannya pasti perlu waktu kan. Emangnya bikin martabak pokok jadi, kan mesti dievaluasi, dilihat tanahnya gimana, lokasi gimana, gedungnya gimana. Perlu, perlu waktu, pasti bertahap,” tutur Budi.