Kopi Kenangan hingga Kecap ABC Diganjar Top Halal Award 2022

9 November 2022 13:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Top Halal Award 2022 di Hotel Aryaduta Menteng, Rabu (9/11/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Top Halal Award 2022 di Hotel Aryaduta Menteng, Rabu (9/11/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Brand minuman kekinian Kopi Kenangan hingga kecap ABC diganjar penghargaan Top Halal Award 2022. Ada puluhan produk halal yang diberi anugerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Top Halal Award 2022 ini merupakan penghargaan yang digelar oleh Indonesia Halal Training & Education Center (IHATEC). Mereka membuat penghargaan untuk merek-merek yang berhasil meraih posisi teratas sebagai merek halal, dengan kriteria penilaian sebagai merek-merek yang paling diyakini kehalalannya oleh milenial.
Direktur IHATEC Evrin Lutfika menjelaskan, ada tiga parameter yang membentuk elemen merek, yaitu top of mind halal brand awareness, last usage brand halal dan future intention brand halal.
Sedangkan elemen halal dibentuk oleh empat parameter yaitu persepsi terhadap komunikasi kehalalan produk, persepsi kehalalan terhadap bahan baku, persepsi kehalalan terhadap proses produksi dan persepsi kehalalan pada kemasan produk.
Program penghargaan ini diadakan oleh IHATEC Marketing Research yang merupakan salah satu unit baru dari IHATEC. Divisi ini, menurutnya, merupakan perusahaan marketing research di bidang halal pertama di Indonesia yang akan menyediakan data serta pengembangan informasi mengenai pasar halal di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Melalui divisi ini, IHATEC akan merilis hasil survei Top Halal Index setiap tahunnya sebagai barometer performance merek halal yang diukur oleh responden dari kalangan Milenial Indonesia," ujar Evrin dalam Top Halal Award 2022 di Hotel Aryaduta Menteng, Rabu (9/11).
Menurut dia, IHATEC pada tahun ini memberikan penghargaan kepada puluhan merek yang sukses meraih predikat merek halal yang top. Merek-merek yang mendapatkan Top Halal Award 2022 di antaranya adalah ABC untuk kategori saus sambal, kecap manis dan sarden dalam kaleng.
Ilustrasi kecapmanis ABC. Foto: Unwanus/Shutterstock
Kemudian merek Lux untuk kategori sabun mandi dan Walls untuk ice cream. "Kedua merek ini merupakan besutan PT Unilever Indonesia," ungkapnya.
Lalu ada pula Garuda untuk kacang kulit dan kacang atom dan Gery dalam kategori cookies yang juga dikelola oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya. Lalu, merek Lafonte dengan pastanya, Inaco Mini Jelly untuk jelly agar serta merek lainnya seperti Masako sebagai penyedap rasa.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, untuk kategori skincare ada Merek Sari Ayu, Garnier untuk sabun cuci muka, McD dengan restoran siap saji, Kopi Kenangan untuk coffee shop, Sushi Tei dengan restoran ramen & sushi.
kopi kenangan mantan di Kopi Kenangan Foto: Nurvita Indarini/ kumparan
Wakil Staf Khusus Wakil Presiden RI Lukmanul Hakim mengharapkan TOP Halal Award dapat menjadi akselerasi terwujudnya Indonesia menjadi pusat halal dunia, seperti yang sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini juga akan menjadi refocusing Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin.
"Kementerian dan lembaga termasuk Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan KNEKS diharapkan dapat memanfaatkan gerakan ini sebagai langkah sinergi menuju Indonesia sebagai pusat halal dunia 2024," imbuh Lukman.
Kepala Pusat Kerja Sama dan Standardisasi Halal BPJPH Siti Amina turut mengapresiasi IHATEC dengan unit bisnis baru Marketing Research yang berperan aktif dalam mendukung literasi halal publik dan memberikan informasi mengenai potensi pasar dan perilaku pasar terhadap produk halal. Ia menilai, hal itu dapat menjadi tambahan rujukan bagi praktisi halal di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Halal adalah potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan. Dalam pengembangan ekonomi syariah khususnya sektor industri halal, efektivitas kelembagaan menjadi faktor penting," kata Siti.
Untuk itu, ia mendukung perkembangan ekonomi syariah, sinergi antar lembaga, seperti pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat yang diperlukan dalam penguatan stakeholder industri halal. Adapun kehadiran regulasi jaminan produk halal memberikan kepastian dan dasar hukum dari kebijakan Pemerintah untuk pengembangan industri halal, dalam hal sertifikasi halal.
"Keterlibatan generasi milenial menjadi kunci bagi Indonesia di masa depan dalam menghadapi persaingan global. Mereka adalah kekuatan ekonomi paling kuat pada abad ke-21," jelas dia.
Dengan demikian dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, perlu mendorong milenial menjadi penggerak pertumbuhan produktivitas industri halal yang berdampak pada penguatan perekonomian syariah Indonesia. Siti juga merasa sangat tepat dukungan di sektor hulu dalam peningkatan kesadaran halal dengan memperhatikan profil milenial.
Ilustrasi produk halal. Foto: Shutterstock

Perkuat Daya Saing Brand Halal

Head of IHATEC Marketing Research Anang Ghozali menuturkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi pasar halal yang besar. Hal ini tentunya menjadi peluang bagi Indonesia dalam pengembangan industri berbasis halal.
ADVERTISEMENT
Anang menilai, halal bisa dijadikan sebagai penguat brand untuk meningkatkan daya saing. Melalui Top Halal Award 2022 diharapkan perusahaan siap bersaing di pasar global dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan produk halal.
"Logo Top Halal Award akan membantu meningkatkan kepercayaan konsumen dan daya jual produk. Dengan menggunakan lisensi logo Top Halal Award pada produk dan kemasan serta penggunaan di kanal promosi yang tepat akan semakin mendorong merek diterima konsumen," pungkas Anang.
Top Halal Award 2022 merupakan penghargaan yang didasarkan hasil survei Top Halal Index yang dilakukan oleh IHATEC Marketing Research untuk pertama kalinya di 5 kota besar, yaitu Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar dengan melibatkan 1.300 responden, baik pria maupun wanita.
ADVERTISEMENT
Survei dilakukan pada bulan Maret hingga April 2022 dengan menggunakan metode wawancara langsung kepada responden (face to face interview). Responden yang dipilih adalah mereka yang berada pada kelompok milenial dengan rentang usia 20 sampai dengan 40 tahun.
Mereka juga memiliki pengeluaran per bulan atau social economy status (SES) Rp 1,5 juta hingga lebih dari Rp 10 juta. Selain itu, responden yang diwawancarai tidak hanya umat muslim saja, akan tetapi juga nonmuslim.