Korban DNA Pro Menangis di Ruang DPR: Saya Minta Tabungan Hasil Ngurut Kembali

25 Mei 2022 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi trading. Foto: Chompoo Suriyo/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi trading. Foto: Chompoo Suriyo/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Komisi VI DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Sebelum rapat dimulai, Komisi VI mengundang korban investasi robot trading ilegal DNA PRO untuk menceritakan masalahnya.
ADVERTISEMENT
Ibu Suwarni sebagai tukang urut mengeluh tidak punya pendapatan selama pandemi karena tidak ada panggilan terapi urut. Ia bercerita sambil menangis tersedu-sedu di hadapan anggota DPR. Awalnya, ia dikenalkan DNA Pro dengan salah satu pelanggannya.
“Saya masih ada anak yang sedang sekolah dan suami saya struk.Tabungan terkikis sedikit demi sedikit untuk nombokin ekonomi rumah tangga selama pandemi. Saya ikut masuk ke DNA Pro dengan tujuan saya ingin dapat penghasilan,” ujar Suwarni di rapat secara virtual, Rabu (25/5).
Setelah masuk investasi bodong tersebut pada Juni 2021, Suwarni mengaku mendapat keuntungan setiap hari. Ia sempat merasa senang karena mendapat dana untuk membeli obat suami. Tabungan yang ia simpan juga tidak habis selama beberapa hari.
ADVERTISEMENT
“Saya sempat dapat uang anak sekolah, bayar listrik, dan makan Dari DNA Pro,” katanya.
Ilustrasi robot trading. Foto: kumparan
Suwarni meminta kepada anggota DPR agar uang hasil ngurut kembali lagi. Ia sudah tidak memiliki tabungan dan sulit untuk menghidupi kehidupan sehari-hari.
Merespons keluhan Suwarni, anggota komisi VI DPR Sarmuji mewakili pihaknya berempati pada situasi yang dialami ibu tukang urut tersebut. Sarmuji mengatakan pihaknya akan menyuarakan keluhan dalam RDP nanti.
“(Keluhan ibu) sudah kita dengar. Kami mengadakan rapat sebentar lagi untuk memperjuangkan apakah yang diaspirasikan ibu atau bapak korban,” tutur Sarmuji.