KPPU Panggil Eks Menteri ESDM Arifin Tasrif, Saksi untuk Kasus Cisem 2

19 Desember 2024 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memanggil mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Kabinet Indonesia Maju, Arifin Tasrif, sebagai saksi dalam penyelidikan kasus tender proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 2 (ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur).
ADVERTISEMENT
KPPU mengendus dugaan persekongkolan tender dalam pengadaan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun proyek Cisem Tahap 2 yang dilaksanakan Kementerian ESDM pada tahun 2024.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU, Deswin Nur, mengatakan dalam proses penyelidikan oleh investigator yang dilaksanakan di Kantor KPPU tersebut, Arifin hadir sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai Menteri ESDM periode 2019-2024 yang menjabat pada periode saat tender berlangsung.
Pemanggilan Arifin dilakukan kemarin, Rabu (18/12). Arifin pun memenuhi panggilan KPPU untuk diminta keterangannya mengenai pengadaan tersebut.
“Kami meminta semua pihak untuk kooperatif dalam memenuhi panggilan KPPU dan menyerahkan alat bukti yang diperlukan. Bagi yang menolak, dapat dilakukan penyidikan dan diancam pidana denda atau pidana kurungan paling lama satu tahun sebagai pengganti pidana denda," jelasnya Deswin melalui keterangan resmi, Kamis (19/12).
ADVERTISEMENT
KPPU saat ini melaksanakan penyelidikan atas laporan yang berkaitan dengan dugaan persekongkolan tender pembangunan Pipa Transmisi Gas Cisem Tahap 2 yang didanai oleh APBN secara Multi Years Contract dengan nilai pagu tender mendekati Rp 3 triliun.
Tender yang diumumkan pada 23 April 2024 tersebut meliputi berbagai pekerjaan seperti pembuatan rancangan rinci, pengadaan material/komponen, manufaktur dan pabrikasi material/komponen, konstruksi dan instalasi jaringan pipa gas +245 km dan instalasi termasuk pembangunan stasiun/instalasi metering dan uji commissioning.
Instalasi baja karbon berdiameter 20 inchi tersebut bertujuan untuk mentransmisikan gas alam dengan kapasitas 183 MMscfd dari Batang ke Kandang Haur Timur. Tender pembangunan pipa gas bumi tersebut dimenangkan oleh KSO PT Timas Suplindo–PT Pratiwi Putri Sulung yang diumumkan pada tanggal 14 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Deswin menyebutkan, tender tersebut dilaporkan terindikasi memuat dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Untuk itu sejak 4 September 2024, KPPU mulai melakukan penyelidikan atas dugaan tersebut dan mengagendakan berbagai panggilan guna mengumpulkan minimal dua jenis alat bukti.
"Panggilan penyelidikan tersebut antara lain dialamatkan ke berbagai pihak terkait, termasuk mantan Menteri ESDM Arifin Tasrif. Dalam waktu dekat, KPPU juga akan meminta keterangan kepada pihak-pihak lain yang berkaitan dengan tender tersebut," pungkasnya.