Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pemilik kita 90 persen milenial. Definisi milenial itu sampai 38 tahun," kata Nixon saat ditemui di sela acara BTN Jakarta Running 2023 di Jakarta Pusat, Minggu (12/11).
Penyaluran KPR BTN tersebut didorong oleh stimulus pemberian insentif PPN DTP yang diperluas sampai harga rumah maksimal Rp 5 miliar, dari sebelumnya hanya Rp 2 miliar.
Meski harga rumah maksimal yang dapat insentif PPN DTP seharga Rp 5 miliar, namun PPN yang di DTP-kan hanya sampai Rp 2 miliar. Artinya untuk harga rumah di atas Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar masih membayar PPN seperti semula. Tapi sampai dengan Rp 2 miliar pertama ditanggung pemerintah. Insentif ini akan diberikan untuk pembelian 1 rumah per 1 NIK atau NPWP mulai November 2023 hingga Desember 2024.
ADVERTISEMENT
"Beberapa stimulus ini beberapa kali dijalankan. Kita merasa ini bisa menaikkan penjualan rumah sampai dengan Rp 5 miliar pasti di atas 12 persen," kata Nixon.
BTN meminta para pengembang properti mendukung program insentif pemerintah dengan memberikan harga diskon juga kepada konsumen.
"BTN juga nanti kasih bunga promo. Kalau itu dijalankan bareng, itu pasti animonya tinggi, terutama rumah di bawah Rp 2 miliar," ujarnya.
Dengan stimulus insentif yang diberikan pemerintah, BTN menargetkan penyaluran KPR rumah tahun 2023 ini bisa tembus 200-210 ribu unit. Hal ini sejalan dengan dukungan pihak pengembang properti menyambut insentif PPN DTP.
"Tanggapannya positif banget karena ini memberikan stimulus penjualan. Misal si developer kasih diskon 5 persen aja, BTN kasih bunga khusus bunga promo, ada pemerintah 11 persen insentif pajak, itu pasti dampaknya gedhe banget karena seakan-akan turun harga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT