Krakatau Steel Rugi Rp 1,04 T di Semester I 2024 Akibat Kondisi Pasar Global

27 Juli 2024 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) saat melakukan kunjungan kerja ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Selasa (13/7/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) saat melakukan kunjungan kerja ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Selasa (13/7/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten produsen baja BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) membukukan rugi bersih senilai USD 64,15 juta atau setara Rp 1,04 triliun (asumsi kurs Rp 16.301 per dolar AS) hingga semester I 2024.
ADVERTISEMENT
Rugi bersih tersebut naik 73,92 persen dibandingkan semester I 2023 senilai USD 36,88 juta. Kenaikan rugi bersih tersebut disebabkan pendapatan Krakatau Steel turun 54,83 persen menjadi USD 444,67 juta.
Penjualan baja baik lokal dan luar negeri mengalami penurunan selama semester I 2024. Pendapatan dari produk baja lokal anjlok 55,82 persen menjadi USD 353,85 juta.
Sementara pendapatan dari produk non baja seperti sarana infrastruktur terpantau turun menjadi USD 78,32 juta, rekayasa dan konstruksi turun menjadi USD 4,34 juta, dan segmen jasa lainnya turun menjadi USD 8,06 juta.
Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo mengatakan, perseroan memperoleh laba bruto senilai USD 48,23 juta atau setara Rp 790,72 miliar, dengan capaian gross profit sebesar 10,8 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Purwono Widodo selaku Chairman South East Asia Iron & Steel Institute (SEAISI) membuka acara 2023 SEAISI Conference & Exhibition di Manila, Filipina pada tanggal 22 Mei 2023. Foto: Dok. Krakatau Steel
“Kinerja sampai dengan triwulan II tahun 2024 masih belum lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, seiring dengan belum optimalnya kinerja dari segmen baja akibat dari kondisi pasar baja global yang masih sangat volatile, yang salah satunya dipicu oleh pelemahan permintaan baja di Tiongkok sehingga mendorong Tiongkok gencar melakukan ekspor baja ke pasar global,” ujar Purwono dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (27/7).
Selain itu belum beroperasinya fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM#1) akibat force majeure sejak Mei 2023 juga menyulitkan peningkatan kinerja perseroan. Dalam menghadapi tantangan tersebut, Krakatau Steel menerapkan strategi dan mengambil langkah-langkah preventif untuk memastikan proses recovery pabrik HSM#1 berjalan sesuai target.
“Diharapkan produksi pertama produk HRC pasca perbaikan akan lahir pada triwulan IV tahun 2024,” kata Purwono.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir Juni 2024, Krakatau Steel Group telah mengirimkan plat baja dengan spesifikasi baja tahan cuaca sebanyak 3.000 ton untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang selanjutnya diproses lanjut pada workshop NuArt milik Nyoman Nuarta menjadi 4.650 bilah garuda dengan bentangan sayap sepanjang 177 meter dengan tinggi 77 meter.
“Ini mendukung keinginan kita semua untuk mempunyai Istana Negara yang dirancang, dibangun dan menggunakan bahan-bahan produk Indonesia Sendiri,” terang Purwono.
Pada tahap awal, pembangunan IKN membutuhkan sekitar 500.000 hingga 700.000 ton baja. Kebutuhan baja ini akan meningkat sehingga secara akumulasi pembangunan IKN diperkirakan akan membutuhkan hingga 9,5 juta ton.