Kredit BCA Tembus Rp 850 T di Semester I 2024, Tumbuh 15,5 Persen

24 Juli 2024 16:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jahja Setia Atmadja. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jahja Setia Atmadja. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 850 triliun di semester I 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.
ADVERTISEMENT
Dari sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 11,1 persen yoy menjadi Rp 26,9 triliun pada semester I 2024. Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan secara berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
“Kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, ditopang pelaksanaan BCA Expoversary 2024. Event yang diselenggarakan sekitar dua bulan tersebut berhasil mengumpulkan total aplikasi KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) sekitar Rp 50 triliun. Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah, serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA dapat melalui paruh pertama 2024 dengan baik,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers Rabu (24/7).
Suasana Laporan Keuangan Triwulan III 2019 BCA di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (28/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Jahja menjelaskan, kredit korporasi menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi per Juni 2024, naik 19,9 persen yoy mencapai Rp 388,6 triliun. Kredit komersial tumbuh 7,9 persen yoy menjadi Rp 127,8 triliun, dan kredit UKM naik 12,7 persen yoy hingga menyentuh Rp 114,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Portofolio kredit konsumer meningkat 13,6 persen yoy menjadi Rp 210,2 triliun, didorong penyaluran KPR yang tumbuh 10,8 persen yoy mencapai Rp 126,9 triliun serta pertumbuhan KKB sebesar 18,4 persen yoy menjadi Rp 62,1 triliun. Kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) tercatat sebesar 20,2 persen yoy mencapai Rp 17,8 triliun.
Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, termasuk di dalamnya investasi pada obligasi hijau serta kredit dengan skema sustainability linked loans, tumbuh 9,3 persen yoy menyentuh Rp 198 triliun per Juni 2024, setara 23,2 persen dari total portofolio pembiayaan. Konsisten mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik, BCA telah menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan bermotor listrik sekitar Rp 1,5 triliun per Juni 2024, tumbuh 2 kali lipat secara yoy.
ADVERTISEMENT
BCA juga kembali menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini, yang memberikan kredit dengan bunga spesial mulai 3,21 persen p.a. untuk perempuan pengusaha. Per Juni 2024, penyaluran Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini meningkat 250 persen secara tahunan.
“Perbaikan kualitas pinjaman BCA mengiringi solidnya pertumbuhan kredit. Rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 6,4 persen pada semester I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada di angka 2,2 persen,” ungkapnya.
Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang memadai, masing-masing sebesar 190,2 persen dan 71,2 persen.
Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 5 persen yoy menyentuh Rp 1.125 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi 82 persen lebih dari total DPK, tumbuh 5,8 persen mencapai Rp 915 triliun.
ADVERTISEMENT
Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 21 persen yoy mencapai 17 miliar pada semester I 2024, tumbuh 4 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Khusus di kanal digital, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 14,8 miliar, naik 24 persen yoy.