Kredit BNI Tembus Rp 735 Triliun di Kuartal III 2024, Naik 9,5 Persen

25 Oktober 2024 18:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Menara BNI di Gatot Subroto. Foto: Dok. BNI
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Menara BNI di Gatot Subroto. Foto: Dok. BNI
ADVERTISEMENT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatatkan penyaluran kredit di kuartal III 2024 senilai Rp 735 triliun. Angka ini naik 9,5 persen secara tahunan (year on year/yoy).
ADVERTISEMENT
“Penyaluran kredit naik 9,5 persen yoy menjadi Rp 735 triliun ditopang oleh segmen berisiko rendah,” kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar dalam konferensi pers, Jumat (25/10).
Royke menjelaskan, kredit korporasi blue chip, baik dari sektor swasta maupun BUMN serta institusi pemerintah, kredit konsumer, dan kontribusi dari perusahaan anak menjadi sumber pertumbuhan terbesar.
”Fokus transformasi kami tahun ini telah memperbaiki struktur dana pihak ketiga dan kami berharap diversifikasi sumber dana ini akan lebih baik lagi ke depan,” ujar Royke.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini, memaparkan kinerja intermediasi BNI tumbuh positif dan seimbang sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional yang semakin membaik.
Novita menyebut, mesin pertumbuhan bisnis BNI berada dalam kondisi prima untuk melakukan ekspansi sambil tetap menjaga kualitas aset. Tercermin dalam penyaluran kredit yang tumbuh 9,5 persen yoy hingga September 2024.
ADVERTISEMENT
“Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi yang mencatat kenaikan sebesar 15,1 persen yoy menjadi Rp 409,2 triliun,” ungkapnya.
Selain itu, segmen konsumer secara keseluruhan mencatat pertumbuhan 14,6 persen yoy menjadi Rp 137 triliun, dengan kredit personal (payroll) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai pendorong utama.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memaparkan kinerja BNI Semester I 2022 di Jakarta, Jumat (29/7/2022). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Novita menjelaskan, untuk segmen menengah dan kecil masih difokuskan dalam hal perbaikan credit underwriting di 2024. Sehingga kedua segmen ini akan siap menjadi diversifikasi pertumbuhan kredit BNI tahun depan.
Selain itu, anak Perusahaan BNI, seperti BNI Finance, telah menjadi mesin pertumbuhan baru. Salah satu contohnya adalah kolaborasi antara BNI dan BNI Finance dalam pembiayaan bersama (joint financing) untuk meningkatkan kredit segmen consumer, terutama untuk produk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
ADVERTISEMENT
Kerja sama ini menghasilkan pertumbuhan yang sangat baik, dengan penyaluran KKB mencapai Rp 1 triliun per September 2024, naik dibandingkan periode 2023. Hal ini sesuai dengan strategi BNI untuk memperkuat sinergi antar anggota Grup BNI.
“Sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, kualitas aset BNI terus membaik, ditandai dengan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang berhasil dipertahankan di level 2 persen pada kuartal III-2024,” kata dia.
Novita mencatat, kredit berisiko atau Loan at Risk (LaR) membaik menjadi 11,8 persen, sehingga Cost of Credit (CoC) dapat dijaga di angka 1 persen. Beban provisi juga turun sebesar 19,7 persen yoy menjadi Rp 5,4 triliun.
Penyaluran kredit BNI yang sehat juga didukung oleh pertumbuhan dana CASA (giro dan tabungan). Per September 2024, CASA BNI mampu tumbuh 5,5 persen yoy terutama ditopang oleh tabungan yang mampu tumbuh solid 7,4 persen yoy.
ADVERTISEMENT