Kredit dan Simpanan Masyarakat di Perbankan Kuartal I 2025 Diprediksi Lesu

20 Januari 2025 11:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024).  Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) dalam survei perbankan memproyeksi penyaluran kredit baru di kuartal I 2025 sebesar Saldo Bersih Tertimbang (SBT) 82,3 persen, lebih rendah dibandingkan SBT 97,9 persen pada kuartal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laporan BI, Senin (20/1), prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada kuartal I 2025 masih sama dengan periode-periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja diikuti kredit investasi dan kredit konsumsi.
"Pada kredit konsumsi, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR)/ Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) masih menjadi prioritas utama diikuti Kredit Multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)," demikian kutipan laporan tersebut.
Foto udara rumah subsidi yang telah selesai dibangun di Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (7/11/2024). Foto: Putra M. Akbar/Antara Foto
Berdasarkan sektor, prioritas utama penyaluran kredit baru pada triwulan I 2025 adalah Sektor Perdagangan Besar dan Eceran diikuti Sektor Industri Pengolahan serta Sektor Perantara Keuangan.
Kebijakan penyaluran kredit pada kuartal I 2025 diperkirakan sama ketat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) triwulan I 2025 yang bernilai positif sebesar 0,2.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan jenis kredit, standar penyaluran kredit yang diperkirakan lebih ketat terjadi pada jenis kredit investasi, sementara jenis kredit lainnya terindikasi tidak lebih ketat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Berdasarkan aspek kebijakannya, penyaluran kredit yang dipadamkan lebih ketat antara lain plafon kredit, suku bunga kredit, dan premi kredit berisiko.
Responden memperkirakan outstanding kredit hingga akhir tahun 2025 tumbuh sebesar 10,34 persen (yoy), stabil dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kredit pada tahun 2024 yang mencapai 10,39 persen (yoy).
Prakiraan Dana Pihak Ketiga
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal I 2025 diperkirakan melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perlambatan tersebut terindikasi dari pertumbuhan DPK sebesar SBT 68,8 persen, lebih rendah dibandingkan 89,3 persen, pada kuartal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Perlambatan pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen, baik tabungan (SBT 63,8 persen), giro (SBT 73,2 persen) maupun deposito (SBT 80,1 persen).
Pertumbuhan DPK hingga akhir tahun 2025 diperkirakan jauh lebih tinggi dari tahun 2024. Hal ini tercermin dari prakiraan penghimpunan DPK tahun 2025 yang tercatat sebesar SBT 99,6 persen, meningkat dari SBT 89,3 persen pada tahun sebelumnya.