Kredit Kendaraan Listrik BCA Tembus Rp 1,5 Triliun per Juni 2024

4 Agustus 2024 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, Jahja Setiaatmadja menjawab pertanyaan wartawan usai acara FEKDI x KKI di Jakarta Convention Center, Kamis (1/8/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, Jahja Setiaatmadja menjawab pertanyaan wartawan usai acara FEKDI x KKI di Jakarta Convention Center, Kamis (1/8/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA telah menyalurkan kredit kendaraan bermotor listrik sebesar Rp 1,5 triliun per Juni 2024. Nilai tersebut tumbuh 2 kali lipat secara tahunan atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
"BCA konsisten mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik, BCA telah menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan bermotor listrik sekitar Rp 1,5 triliun per Juni 2024," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (4/8).
Tak hanya itu, BCA juga gencar melakukan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, termasuk di dalamnya investasi pada obligasi hijau, serta kredit dengan skema sustainability linked loans, yang tumbuh 9,3 persen yoy menyentuh Rp 198 triliun per Juni 2024, setara 23,2 persen dari total portofolio pembiayaan.
Ilustrasi gedung BCA. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Secara keseluruhan, BCA dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 850 triliun di semester I 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.
ADVERTISEMENT
“Kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, ditopang pelaksanaan BCA Expoversary 2024. Event yang diselenggarakan sekitar dua bulan tersebut berhasil mengumpulkan total aplikasi KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) sekitar Rp 50 triliun," ujar Jahja.
Adapun kredit korporasi menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi per Juni 2024, naik 19,9 persen yoy mencapai Rp 388,6 triliun. Kredit komersial tumbuh 7,9 persen yoy menjadi Rp 127,8 triliun, dan kredit UKM naik 12,7 persen yoy hingga menyentuh Rp 114,4 triliun.