Kredit Korporasi Tumbuh 18%, OJK Pede Minat Investasi ke RI Tinggi

8 Juni 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DK OJK Mirza Adityaswara di Komisi XI DPR RI, Rabu (6/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DK OJK Mirza Adityaswara di Komisi XI DPR RI, Rabu (6/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis investasi ke Indonesia makin baik di tahun ini dan tahun depan. Hal ini dilihat dari indikator kredit, utamanya kredit korporasi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data OJK per April 2024, pertumbuhan kredit korporasi secara nasional mencapai 18 persen (year on year/yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan total pertumbuhan kredit 13,09 persen (yoy).
"Jadi perusahaan mengeluarkan capital expenditure perlu kredit dari bank, makanya tinggi. Menurut saya ini menunjukkan ekonomi recovery," kata dia.
Meski demikian, Mirza bilang perlu mewaspadai kredit UMKM yang masih melambat. Per April 2024, kredit UMKM tumbuh 7,3 persen (yoy). Sementara itu, kredit konsumsi tumbuh 10,34 persen (yoy).
"UMKM tumbuhnya agak lambat 7,3 persen. UMKM ini ada pelemahan di level yang bawah." jelasnya.
Secara keseluruhan, Mirza optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini 5 persen dan 5,06 persen di tahun 2025, sesuai dengan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF). "Ini suatu pertumbuhan yang strong," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi periode Januari-Maret 2024 atau kuartal I 2024 mencapai Rp 401,5 triliun. Capaian tersebut baru 32,4 persen dari target rencana strategis (renstra) di tahun 2024 yakni sebesar Rp 1.239,3 triliun, sementara dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi baru 24,3 persen dari total Rp 1.650,0 triliun.
Secara rinci, sebesar 50,9 persen atau sekitar Rp 204,4 triliun merupakan penanaman modal asing (PMA) dan sisanya 49,1 persen merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), kenaikan PMA di kuartal I 2024 ini mencapai 15,5 persen, dan PMDN sebesar 29,7 persen. Dengan demikian, total kenaikan investasi di periode ini yakni 22,1 persen (yoy).
ADVERTISEMENT