Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
BNI Multifinance Belum Bisa Terapkan Kredit Rumah DP 0 Rupiah
21 Februari 2017 16:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Program kredit rumah tanpa uang muka atau Down Payment (DP) sedang ramai dibicarakan. Hal ini seiring dengan program yang digagas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Perusahaan pembiayaan PT BNI Multifinance melihat, kredit rumah sebagai peluang pembiayaan baru untuk pertumbuhan konsumer, yang biasanya didominasi kredit kendaraan bermotor. Namun, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ini menilai, DP 0 rupiah alias tanpa uang muka belum bisa diterapkan untuk kredit konsumer saat ini.
Direktur Keuangan BNI Multifinance, Rana Ranadi mengatakan, pihaknya memang baru saja meluncurkan program pembiayaan untuk rumah, bekerja sama dengan korporasi untuk mencicil dengan sistem potong gaji. Ini untuk menggenjot pembiayaan konsumer yang ditargetkan mencapai 35-40 persen, dari sebelumnya 25 persen dari total pembiayaan.
"Program pembiayaan rumah ini baru launching, kami tujuannya menyerap kredit yang tidak diserap BNI, untuk membedakan dengan program KPR BNI. Memang skala-nya lebih kecil, karena rumah karyawan kan biasanya berkisar 300-400 juta per unit. Tapi persyaratannya tentu lebih ringan karena bekerja sama dengan sistem payroll (penggajian)," kata Rana saat berbincang bersama media di Rosso Restaurant, Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/2).
ADVERTISEMENT
Terkait program kredit rumah tanpa uang muka, menurutnya masih belum bisa diterapkan karena berisiko, namun proram uang muka 0 persen yang saat ini hanya untuk program car ownership program (COP). Program ini memang untuk perusahaan yang memfasilitasi kepemilikan mobil bagi karyawannya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya juga tengah mengkaji aturan DP 0 persen untuk kendaraan ini, dengan syarat multifinance harus memiliki rasio kredit macet atau Non Performing Financing (NPF) maksimum sebesar 2 persen.
"Untuk rumah minimal 5 persen DP," kata Rana.
Namun, ia belum bisa menyebutkan berapa target pembiayaan rumah dan kontribusinya untuk sektor konsumer, karena baru saja diluncurkan.
Untuk diketahui, BNI Multifinance tahun ini menargetkan pembiayaan mencapai Rp 1,2 triliun. Angka ini tumbuh hingga tiga kali lipat dibanding pencapaian tahun lalu sebesar Rp 428 miliar. Saat ini memang porsi pembiayaan untuk komersial atau usaha produktif sebesar 75 persen dan sektor konsumer 25 persen.
ADVERTISEMENT