Kritik INDEF Soal The New Normal: Selesaikan Dulu Pandemi, Baru Bicara Ekonomi

22 Mei 2020 11:34 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga dan pengendara motor memadati kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Foto: Antara/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga dan pengendara motor memadati kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Foto: Antara/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
Serangan virus corona belum juga reda tapi pemerintah sudah mulai melonggarkan peraturan dan menyiapkan skenario The New Normal dengan dalih untuk pemulihan ekonomi. Kondisi itu dilengkapi dengan ramainya pasar jelang Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan, mulai ramainya pasar itu tidak bisa dijadikan salah satu alasan pemerintah untuk segera menerapkan The New Normal.
“Belum bisa (jadi alasan New Normal), kalau kemarin kasusnya tiba-tiba naik dan sebagainya. Itu menurut saya kan jadi antara realitas dan keinginan pemerintah harusnya memang perlu dilihat kembali,” kata Tauhid saat dihubungi kumparan, Jumat (22/5).
Menurut Tauhid, pemerintah harus mengevaluasi perubahan-perubahan yang ada di masyarakat. Jangan sampai pernyataan pemerintah malah membingungkan dan membuat masyarakat semakin tidak peduli pencegahan corona.
Selain itu, Tauhid meminta pemerintah tidak bisa menjadikan alasan ekonomi sebagai tameng melonggarkan penanganan COVID-19. Menurutnya, saat ini ekonomi Indonesia tidak lumpuh karena berbagai stimulus yang diberikan.
ADVERTISEMENT
“Kan pemerintah sudah ngeluarin bantuan sosial, pemerintah sudah berusaha paling tidak kan masih berjalan. Kalau istilahnya hanya alasan ekonomi, jadi dampak ekonomi ini bisa jauh lebih panjang kalau masalah pandemi tak bisa kita selesaikan,” ujar Tauhid.
Warga mengunjungi Pasar Musi di Depok, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Tauhid mengungkapkan, jika kondisi ini tidak diperbaiki, bisa saja ekonomi melambat atau baru bisa bangkit di tahun 2021. Untuk itu, ia mengharapkan pemerintah harus bertindak tegas dalam menangani serangan virus corona.
“Kalau sekarang sebenarnya ini memang menunjukkan ketidaktegasan pemerintah menerapkan PSBB dengan pasar tetap dibuka,” ungkap Tauhid.
Ia khawatir keadaan itu membuat penyebaran virus corona semakin tinggi yang berimbas pada pemulihan ekonomi menjadi tidak maksimal.
“Mending kita selesaikan pandemi dulu, baru kita bicara ekonomi,” tutur Tauhid.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!