Kronologi Bocah Nyaris Buka Pintu yang Bikin Pesawat Citilink Mendarat Darurat

30 September 2021 12:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pesawat Citilink. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesawat Citilink. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pesawat Citilink QG944 rute Jakarta-Batam terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang pada tanggal 27 September 2021. Pendaratan darurat dilakukan karena ada penumpang anak yang membuka pintu darurat pesawat saat tengah di udara.
ADVERTISEMENT
Vice President Safety, Security, and Quality PT Citilink Indonesia, Captain Teguh Kristiono menjelaskan kejadian itu. Dia mengatakan, anak yang membuka pintu darurat di pesawat QG944 berusia 7 tahun dan melakukan penerbangan bersama keluarganya.
Namun, saat kejadian anak itu memang tak dalam pengawasan keluarganya. Anak itu duduk di row 11 yang dekat dengan pintu emergency di row 12.
"Jadi anak tersebut duduk persis di row 11. Emergency di row 12. Jadi sepertinya saat itu bapak ibunya sedang tertidur atau apa tidak mengawasi anak itu bukan dia keluar dari tempat duduk ke row 12," ujar Teguh dalam live streaming bersama Alvition, Kamis (30/9).
"Cuma dia hanya di tempat duduknya, kemudian dia kemungkinan diri, membuka cover. Sehingga terlepas. Nah kalau hal itu terlepas maka ada lampu indikator yang menyala di situ," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Citilink Buka Rute Baru Jakarta-Silangit Foto: Kelik Wahyu/kumparan
Saat kejadian itu, kata dia, pramugari awalnya tak menyadarinya. Namun kemudian penumpang di row 15 menginformasikannya.
"Posisi pramugari sedang membelakangi. Terus dia mendapat text call penumpang (row) 15. Yang 12 dan 14 juga enggak sadar, mungkin tidur juga. Pramugari langsung mendatangi dan mengembalikan tutupnya seperti sedia kala," jelasnya.
Sementara terkait keputusan pilot melakukan pendaratan darurat, saat ini masih dilakukan pendalaman. Saat penerbangan pintu sebenarnya sudah kembali normal dan lampu indikator sudah mati.
"Untuk pilot memutuskan mendarat darurat di Palembang ini masih diklarifikasi ya pak. Jadi belum selesai klarifikasi. Jadi saya apresiasi juga kepada pilot yang mendaratkan pesawat dengan selamat tanpa kurang suatu apapun," kata dia.
"Mengenai decision beliau tentu kapten tersebut yang tau dan punya wewenang penuh," tutupnya.
ADVERTISEMENT