KSEI Akan Semakin Gencar Ubah Lembaran Saham ke Scripless Tahun Ini

25 Januari 2018 8:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bursa efek Indonesia (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bursa efek Indonesia (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) semakin serius untuk mengubah aset surat berharga yang masih berbentuk scrip (warkat) menjadi scripless. Tahun ini, KSEI akan semakin gencar untuk menargetkan penambahan scripless dari kapitalisasi pasar yang tersisa.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi, dari total kapitalisasi pasar sekitar Rp 7.200 triliun, Rp 2.500 triliun masih berbentuk scrip. Artinya, surat berharga tersebut masih belum tersimpan di KSEI.
“Ini menjadi tugas yang lumayan berat untuk kami karena jumlah yang masuk berupa scrip masih sangat besar,” katanya kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (25/1).
Friderica Widyasari Dewi, dirut KSEI. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Friderica Widyasari Dewi, dirut KSEI. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Menurutnya dengan scripless, KSEI bisa tahu kepemilikan saham secara total. Investor juga akan lebih merasa aman karena scrip fisik rawan rusak atau hilang. Selain itu, katanya, aset berharga yang tidak berbentuk scripless tidak bisa diperdagangkan. Hal ini akan merugikan para pemegang saham sendiri.
Scrip berbentuk fisik kurang mendukung untuk meningkatkan likuiditas,” lanjutnya.
Namun ia mengaku bangga dengan pencapaian KSEI yang telah mengubah aset berharga sebesar Rp 4.600 triliun menjadi scripless. Di mana, 60% di antaranya adalah milik investor lokal.
ADVERTISEMENT
“Selain itu jumlah investor sudah mencapai 1,1 juta nasabah. 15 tahun yang lalu kita masih berputar di angka 250 ribu nasabah terus,” ujarnya.