KSEI: Pemilu 2024 Tak Pengaruhi Investor Pasar Modal Secara Signifikan

27 Desember 2023 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memproyeksi pemilu 2024 tidak mempengaruhi jumlah investor pasar modal. Sebab, pemilu-pemilu tahun sebelumnya tidak berdampak terhadap total investor.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, mengatakan tantangan terberat di tahun 2024 adalah penantian investor untuk kepastian siapa yang akan menjadi pemimpin Tanah Air.
“Pemilu 2004, 2009, 2014, 2018, pengaruhnya tidak terlalu signifikan terhadap pasar modal. Mudah-mudahan di tahun 2024 nanti ini juga tidak terlalu mempengaruhi karena terbangun semacam pembatas antara dunia bisnis dan dunia politik,” ujar Samsul dalam media gathering di Pacific Place Mall Jakarta, Rabu (27/12).
Samsul berharap investor pasar modal bisa berkontribusi maksimal untuk kemajuan ekonomi Indonesia ke depan. Selain itu, pasar modal diharapkan berkontribusi dalam peningkatan pembiayaan dunia usaha.
“Kita worried, tapi tidak terlalu pesimis juga. Kita optimis bahwa pasar modal tetap bertumbuh dengan skala agak sedikit tidak terlalu tinggi, pertumbuhan selalu target kita cermatkan,” tuturnya.
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat Foto: Ela Nurlaela/kumparan
“Di 2024 ada pemilu dan menyebabkan investor harus melihat dan memastikan bagaimana perkembangan ke depan di bawah siapa Indonesia dipimpin serta kebijakan ekonomi yang diterapkan menteri terpilih,” sambung Samsul.
ADVERTISEMENT
Samsul membeberkan, situasi perang Israel-Palestina saat ini sangat mempengaruhi aktivitas investasi. Namun dari sisi administrasi, kegiatan transaksi di 2024 diharapkan lebih mudah karena investor tidak kesulitan karena membuka rekening di broker.
“Saya kira challenge juga semakin besar dan tentunya kita di pasar modal tetap optimis. Kita sediakan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan investor sesuai ditargetkan OJK yaitu 20 juta investor di 2027,” imbuh Samsul.
KSEI memiliki beberapa program strategis yang terkait dengan pengembangan infrastruktur. Dari beberapa program strategis yang telah dirumuskan, tiga di antaranya siap diimplementasikan mulai kuartal I tahun 2024.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Rencana strategis KSEI pertama yang akan diimplementasikan tahun depan adalah platform administrasi prinsip mengenal nasabah (know your customer/KYC). KSEI mengembangkan platform untuk layanan administrasi prinsip mengenali nasabah (LAPMN) yang diberi nama CORES.KSEI (centralized investor data management system).
ADVERTISEMENT
Selain itu, KSEI siap merealisasikan pengembangan terkait alternatif penyimpanan dana nasabah pada Sub Rekening Efek (SRE) dan Investor Fund Unit Account (IFUA).
SRE maupun IFUA merupakan rekening yang digunakan untuk proses transaksi di pasar modal, yaitu SRE untuk instrumen efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang, serta IFUA untuk instrumen reksa dana.
Selain 3 rencana strategis yang siap implementasi tahun mendatang, KSEI memiliki beberapa rencana strategis lain yang meliputi perluasan Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST) dan perluasan fitur eASY.KSEI.