Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Ke depan, ekonomi global akan tumbuh lebih lambat sebab fragmentasi geopolitik dan masih ada kemungkinan terjadinya resesi di AS dan Eropa," kata Sri Mulyani.
Meski begitu, lanjut Menkeu, membaiknya prospek ekonomi di Tiongkok usai penghapusan kebijakan zero COVID-19 dinilai akan mengurangi risiko perlambatan ekonomi global lebih dalam.
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global di 2023 Jadi 2,9 Persen
Sebelumnya, International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. Hal tersebut, didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi masyarakat hingga penyetopan kebijakan zero COVID-19 di China.
"Pada 2023, proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9 persen," kata Kepala Ekonom dan Direktur Riset & Pengembangan IMF, Pierre Olivier Gourinchas dalam konferensi pers World Economic Outlook Update January 2023, Selasa (31/1).
ADVERTISEMENT
Suramnya kondisi perekonomian global, kata Gourinchas, masih dipicu oleh berlanjutnya perang antara Rusia dan Ukraina, serta pengetatan kebijakan moneter di sejumlah negara guna melawan inflasi.
"Pertumbuhan akan tetap lemah menurut standar historis karena perang melawan inflasi dan perang Rusia di Ukraina membebani aktivitas, tetapi prospeknya tidak sesuram perkiraan kami pada Oktober 2022," terang Pierre.