news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

KSSK: AS dan Eropa Bakal Masuk Jurang Resesi

31 Januari 2023 18:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers KSSK di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (31/1/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers KSSK di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (31/1/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memproyeksi, Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan masuk ke dalam jurang resesi. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (31/1).
ADVERTISEMENT
"Ke depan, ekonomi global akan tumbuh lebih lambat sebab fragmentasi geopolitik dan masih ada kemungkinan terjadinya resesi di AS dan Eropa," kata Sri Mulyani.
Meski begitu, lanjut Menkeu, membaiknya prospek ekonomi di Tiongkok usai penghapusan kebijakan zero COVID-19 dinilai akan mengurangi risiko perlambatan ekonomi global lebih dalam.

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global di 2023 Jadi 2,9 Persen

Sebelumnya, International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2023 yang semula 2,7 persen menjadi 2,9 persen. Hal tersebut, didorong oleh meningkatnya konsumsi dan investasi masyarakat hingga penyetopan kebijakan zero COVID-19 di China.
"Pada 2023, proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9 persen," kata Kepala Ekonom dan Direktur Riset & Pengembangan IMF, Pierre Olivier Gourinchas dalam konferensi pers World Economic Outlook Update January 2023, Selasa (31/1).
ADVERTISEMENT
Suramnya kondisi perekonomian global, kata Gourinchas, masih dipicu oleh berlanjutnya perang antara Rusia dan Ukraina, serta pengetatan kebijakan moneter di sejumlah negara guna melawan inflasi.
"Pertumbuhan akan tetap lemah menurut standar historis karena perang melawan inflasi dan perang Rusia di Ukraina membebani aktivitas, tetapi prospeknya tidak sesuram perkiraan kami pada Oktober 2022," terang Pierre.