Komite Stabilitas Sistem Keuangan

KSSK soal Kasus Jiwasraya, Asabri, dan Saham Gocap: Ekonomi Stabil

22 Januari 2020 9:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). 
 Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyebut kondisi ekonomi nasional tetap stabil, di tengah mencuatnya kasus industri asuransi dan pasar modal, yang mengguncang industri keuangan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan KSSK, setelah mengevaluasi stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal IV 2019, di tengah ketidakpastian global yang mengalami penurunan. Selain itu, KSSK juga menyoroti kondisi jasa keuangan yang selama ini menjadi sorotan publik.
"Kami menyimpulkan bahwa stabilitas sistem keuangan pada kondisi tetap terkendali, di tengah ketidakpastian global yang mengalami penurunan," ujar Ketua KSSK Sri Mulyani saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (22/1).
Menurut dia, KSSK juga terus berkoordinasi secara komprehensif mengenai permasalahan pada beberapa lembaga jasa keuangan.
"Langkah-langkah penanganan terus dan sedang dilakukan. Kami juga tetap mewaspadai potensi risiko dari perekonomian global maupun dalam negeri," jelasnya.
Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
KSSK juga memperkuat sinergi kebijakan fiskal, moneter, makroprudensial, dan mikroprudensial dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendukung momentum pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya juga terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendukung momentum pertumbuhan ekonomi.
OJK juga senantiasa berupaya memperkuat kebijakan dan pengawasan terhadap sektor keuangan agar dapat meningkatkan perannya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian di bidang penjaminan nasabah perbankan.
LPS juga akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap perkembangan suku bunga simpanan perbankan.
Gedung ASABRI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Di luar perbankan, industri asuransi nasional diguncang masalah keuangan yang dialami BUMN bidang asuransi. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengalami gagal bayar, dengan potensi kerugian negara Rp 13,7 triliun. Sementara PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri, ditengarai mengalami kerugian Rp 16,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemicu masalahnya adalah kesalahan pengelolaan investasi. Termasuk pada portofolio saham yang dibeli pada harga baik, sementara saat ini terpuruk jadi saham gocap alias berharga di kisaran Rp 50 per saham.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten