KTT G20 Bakal Dihadiri Ribuan Delegasi, RI Pastikan Terapkan Protokol Kesehatan

14 September 2021 21:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Ribuan delegasi dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 akan hadir di Indonesia. Memang Indonesia dipilih sebagai tuan rumah untuk KTT G20 tahun depan.
ADVERTISEMENT
Namun, karena digelar di tengah pandemi COVID-19, penyelenggaraan agenda internasional ini harus melakukan penyesuaian. Pemerintah memastikan menerapkan protokol kesehatan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi karena pertimbangan pandemi, pertemuan akan dilakukan secara hybrid.
"Pertemuan dilakukan secara hybrid dengan mempertimbangkan kondisi pengendalian COVID dan dilakukan secara fisik sesuai parameter yang ada," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/9).
Untuk pertemuan secara fisik, kata dia, akan diterapkan protokol kesehatan yang ketat. Juga menyesuaikan dengan level PPKM di wilayah tersebut hingga syarat vaksinasi.
Ilustrasi G20. Foto: Shutter Stock
"Indonesia memastikan side event akan mengikuti parameter kesehatan, prokes dan level assessment pandemi sesuai standar WHO dan tentu persyaratan vaksinasi dibutuhkan dan dilaksanakan di daerah yang ketersediaan RS klasifikasi A," terangnya.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah delegasi yang hadir dalam pertemuan KTT G20 tahun 2022 diperkirakan mencapai 5.800 orang. Sementara agenda pertemuan akan dilakukan mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
"Jumlah delegasi pertemuan sekitar 500-5.800 orang per event sepanjang tahun dan sesuai dengan arahan pak Presiden pertemuan akan dilakukan secara hybrid dengan pertimbangan kondisi pengendalian COVID," kata dia.