Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
kumparan Gelar Diskusi di Unair, Berbagi Tips Menggapai Karier Impian buat Gen Z
7 November 2023 19:47 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
kumparan sukses menggelar acara Anak Bangsa Curhat di Universitas Airlangga (Unair ) Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (7/11). Tema yang diangkat di 'Anak Bangsa Curhat ' kali ini adalah 'Career Guide: Gen Z for The Future'. Acara ini merupakan edisi keempat dari serangkaian program kumparan Pemilupedia 2024.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut dimulai pukul 14.25 WIB yang bertempat di Aseec Tower Kampus B. Sebelum dimulai, sekitar 300 mahasiswa Unair terlihat mengantre untuk masuk ke dalam gedung. Para mahasiswa juga diminta untuk menulis curhatan di atas kertas dalam bilik suara.
Acara ini dibuka dan dipandu oleh Melisa Ester Lolindu selaku News Producer & Presenter kumparan. Di sesi talkshow, turut hadir empat narasumber yakni Angela Tanoesoedibjo Wakil Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Jehian Panagian Sijabat selaku CEO of Mantappu Corp, Meinia Prasyesti Kurniasari S.IIP.,M.A. (Pusat Talenta FISIP) dan Aulia Thaariq Akbar selaku Presiden BEM FISIP Unair.
Para narasumber pun secara bergantian berbagi cerita dan tips terkait peluang kerja untuk generasi muda. Dalam kesempatan itu, Wamenparekraf RI, Angela Tanoesoedibjo mengatakan bahwa di Kemenparekraf sendiri masih banyak peluang kerja yang dibutuhkan
Angela menjelaskan, banyaknya peluang kerja itu karena industri di Indonesia mengalami perubahan yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
"Itu diakibatkan distruksi teknologi dan demografi di Indonesia," ujar Angela di Gedung Aseec Tower Kampus B, Unair.
Ia menyebut, pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia itu dibagi menjadi tiga sub bagian.
"Pertama adalah konten, mau itu musik, film, animasi, aplikasi, games dan sebagainya. Yang kedua ekraf itu adalah jasa atau desain, kaitannya seperti dkv, interior, arsitektur. Berikutnya adalah produk. Produk itu seperti kuliner, fashion, kriya," terangnya.
Ketiga hal itulah, kata Angela, yang mengubah pasar atau industri kreatif di Indonesia saat ini. Sehingga, peluang kerja ekonomi kreatif di Indonesia sangat besar terutama untuk generasi muda.
"Dulu repot-repot misalnya kemana dulu, pergi dulu, sekarang dimana saja, kapan saja bisa beli. Begitu pula konsumsi konten. Dulu terbatas hanya TV, dengerin radio, baca koran. Sekarang banyak platform-platform, kita tidak terbatas mengonsumsi konten," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Jadi artinya banyak peluang disini yang dimanfaatkan generasi muda, makanya saya bilang kompetitif," tambahnya.
Sementara itu, CEO of Mantappu Corp, Jehian Panagian Sijabat menceritakan bahwa dirinya sempat berpikir salah memilih jurusan kuliah. Jehian sendiri dulu kuliah mengambil jurusan teknik dirgantara.
"Saat aku milih jurusan kuliah, saat bersamaan aku salah jurusan. Tapi pada saat itu menjadi salah satu trendy. Saat itu, founder-founder startup seperti itu (salah jurusan)," ucap Jeihan.
"Jadi melihat itu ada tendensi keren. Tapi tidak semua orang punya privilege yang sama. Jadi aku bukan orang yang gampang ganti kampus," lanjutnya.
Meski demikian, Jehian ingin mengembangkan minatnya di bidang wirausaha di luar perkuliahannya.
"Belajar sendiri secara otodidak berwirausaha dan proses yang membawa aku itu dan lulus itu yang aku pake. Aku mencari tahu esensi kita belajar S1 dan apa yang bisa kita tarik dari S1 ke dunia kerja," ujarnya.
Ia menjelaskan, dasar untuk mendapatkan pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan yaitu memperkuat fundamental.
ADVERTISEMENT
"Nomor satu creative thinking, nomor dua problem solving. Di mana kalau masuk perusahaan adalah fundamental kalian dari S1. Jadi jurusan kalian apapun, intinya kalian punya kerangka berfikir dan menyelesaikan masalah," jelasnya.
Selain itu, menurut Jehian menjadi seorang yang kreatif dan adaptif merupakan bekal yang dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini.
"Mempunyai ciri khas sebagai orang adaptif itu menjadi sesuatu yang requirement sekarang. Creativity dan adaptif itu satu hal yang kayak enggak bisa dilepas satu sama lain," katanya.
Usai diskusi dengan empat narasumber itu, acara dilanjut dengan sesi curhat yang dipandu oleh Mbak kumparan. Curhatan para peserta yang hadir itu dibacakan satu per satu dengan isi yang beragam.
Seperti salah satu curhatan mahasiswa bernama Dira Putri Yolanda. Ia curhat bahwa tugas kuliahnya terlalu banyak.
ADVERTISEMENT
"Tolong dong jangan kasih tugas banyak-banyak, saya capek"
Curhatan itu langsung dijawab langsung oleh dosen Unair yang menjadi salah satu narasumber di acara tersebut.
"Nanti saya sampaikan ke teman-teman dosen," kata salah satiu perwakilan Pusat Talenta FISIP UB, Meinia Prasyesti Kurniasari S.IIP.,M.A..
Akhirnya, acara itu ditutup penampilan stand up comedy yang disampaikan oleh Komika, Akhmad Fandi. Ia berhasil membuat tertawa para mahasiswa yang hadir.