Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
kumparan Gelar The Economic Insights, Bahas Masalah Ekonomi Lokal hingga Global
19 Februari 2025 10:31 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemimpin Redaksi kumparan, Arifin Asydhad, mengatakan dinamika perekonomian global tentu saja memengaruhi pembangunan ekonomi nasional.
"Faktor global itu juga sangat mempengaruhi pembangunan ekonomi kita. Seperti memang kita lihat sama-sama revolusi digital, termasuk perubahan perlakuan konsumen dan kemajuan teknologi dalam bentuk lendscape ekonomi yang baru," jelasnya saat membuka kumparan Gelar The Economic Insights di The Westin Jakarta Selatan, Rabu (19/2).
Salah satunya dipengaruhi oleh konflik geopolitik misalnya yang terjadi di kawasan Eropa dan Timur Tengah, hingga dinamika perang dagang yang masih terjadi antar negara adidaya.
ADVERTISEMENT
"Demikian juga pengaruh geopolitik, perang Ukraina-Rusia, kemudian krisis di Timur Tengah Israel-Palestina, ini kan sangat mempengaruhi negara-negara adikuasa seperti Amerika dan Cina itu dalam membuat kebijakan," jelas Arifin.
Meski demikian, di tengah ketidakpastian ekonomi global tersebut, Arifin berharap dengan didukung kondisi politik yang stabil di dalam negeri, pertumbuhan ekonomi nasional bisa tetap terjaga.
"Kondisi politik yang sangat stabil ini biasanya itu akan mempengaruhi pembangunan ekonomi yang juga stabil. Dan itu saya kira yang selalu menjadi harapan kita bersama," tuturnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kondisi ekonomi global saat ini memang masih tidak baik-baik saja, terutama perang Rusia-Ukraina yang diharapkan bisa mereda dengan negosiasi Presiden AS Donald Trump.
"Kita lihat dunia memang tidak baik-baik saja. Kita lihat geopolitik masih meradang, perang Ukraina belum selesai, namun perang Ukraina kali ini kan kita berharap Rusia-Ukraina ini dengan adanya Trump 2.0 akan ada titik-titik terangnya," jelas Airlangga.
ADVERTISEMENT
Airlangga memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia ini juga belum baik-baik sajam dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini di kisaran 2,7 persen sampai 3,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi AS, kata Airlangga, diproyeksi tumbuh 2,7 persen, sementara negara lain seperti di kawasan Eropa diperkirakan hanya sebesar 1,4 persen di tahun ini.
"China yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi dunia masih belum normal. Masalah properti masih jadi persoalan sehingga
pertumbuhannya diperkirakan tahun ini 4,5 persen," tutur Airlangga.
Demikian pula di lima negara ASEAN atau biasa disebut dengan ASEAN 5, diprediksi rata-rata pertumbuhan ekonominya sebesar 4,9 persen di tahun ini.
"Jadi kalau Indonesia mematok 5,2 persen di tahun ini maka Indonesia di atas rata-rata global, dan kita tidak bisa mematok hal yang jauh dibandingkan mitra-mitra dagang kita," ujar Airlangga.
ADVERTISEMENT