kumparan The Economy Insights 2025 Digelar, Dibuka Airlangga dan Dihadiri Luhut

19 Februari 2025 10:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan The Economy Insights 2025 resmi digelar hari ini, Rabu (19/2/2025) di The Westin Jakarta. Mengusung tema 'Navigating Uncertainty, Steering Growth', acara ini menghadirkan berbagai diskusi panel dengan topik mendalam seputar prospek pertumbuhan perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Event kumparan ini menyajikan tiga sesi diskusi panel dengan topik 'Tantangan dan Peluang Mengejar Pertumbuhan Ekonomi Nasional', 'UMKM sebagai Motor Penggerak Ekonomi Inklusif', serta 'Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Alternatif Pendorong Pertumbuhan Ekonomi'.
Dalam sambutannya, Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad menyatakan perlu adanya keterlibatan semua pihak untuk melihat secara jeli kondisi saat ini, termasuk kebijakan yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto dan pengaruh perekonomian global.
Oleh karena itu, kata Arifin, kumparan menggelar The Economic Insights 2025 sebagai wadah diskusi bersama.
"Dalam konteks ini hari ini, kumparan menggelar The Economic Insights 2025 dengan tema Navigating Uncertainty, Steering Growth. Tujuan utamanya adalah bagaimana kita bisa membaca, kalau saya sebut ini adalah Prabowo-nomics dengan lebih benar dan sekaligus kita mendiskusinya," jelas Arifin.
Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Salah satu tokoh penting yang hadir dalam acara ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam sesi opening remark, Airlangga mengingatkan soal kondisi global saat ini yang tak menentu dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Hal ini kemarin disampaikan langsung oleh Bapak Presiden, Bapak Prabowo Subianto, bahwa beberapa kebijakan yang didorong untuk kuartal pertama 2025, itu adalah upah minimum yang sudah naik ke 6,5% di tahun 2024, dampaknya di kuartal pertama ini," jelas Airlangga.
"Kemudian optimalisasi Bansos, PKH, Kartu Sembako, PIP, KIP, BLT di bulan Februari dan Maret 2025. Dipastikan adanya pencairan THR bagi ASN dan juga bagi perusahaan-perusahaan swasta," imbuhnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain Airlangga, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan turut hadir dan menyampaikan pandangannya terkait tantangan dan prospek ekonomi Indonesia, sebagai pembuka sesi panel ke-1.
Dalam kesempatan ini, Luhut menjelaskan salah satu tantangan berat mencapai Indonesia Emas 2045, yakni pertumbuhan ekonomi yang bisa di angka 7-8 persen. Luhut mengatakan, pihaknya juga berdiskusi dengan pihak Universitas Harvard untuk membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, salah satu topik yang dibahas adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai relevan sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Nah, makan bergizi ini menurut kami dan juga sudah sepakat adalah satu program yang sangat bagus karena dia memberikan dampak, multiplier effect. Jadi misalnya equality, masalah-masalah stunting, masalah kemiskinan, perputaran ekonomi di pedesaan," jelas Luhur.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Luhut memastikan program MBG dapat mendukung perputaran ekonomi di desa.
"Karena kalau Anda lihat dana desa itu dulu Rp 1,1 miliar per desa per tahun. Sekarang dengan tadi makan 30 ribu per hari per sekian ribu orang, kita hitung bisa Rp 6-7 miliar dana yang berputar di desa. Jadi ekonomi di perdesaan tadi itu akan bisa jalan. Artinya telur, ayam, dan sebagainya. Itu satu hal yang mungkin tidak banyak orang pikir. Tapi kan butuh waktu konsolidasi untuk menyiapkan ini semua," terang Luhut.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Menteri UMKM Maman Abdurrahman siap memberikan insight-nya dalam keynote mengenai UMKM sebagai motor penggerak ekonomi inklusif dalam sesi panel ke-2 pada siang ini.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana sebagai keynote speaker panel ke-3 juga akan menyampaikan pandangannya tentang pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai alternatif pendorong pertumbuhan ekonomi.
Suasana diskusi panel pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain jajaran menteri, event ini turut dihadiri SVP Micro Business Development Division BRI Dani Wildan selaku pembicara pada sesi diskusi panel 'UMKM Motor Penggerak Ekonomi Inklusif'.
The Economics Insights 2025 diharapkan menjadi momen bagi audiens untuk membuka wawasan dan mendorong, serta mewujudkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2025.
Disponsori oleh BRI, Pamerindo, Permodalan Nasional Madani, dan Telkom Indonesia, kumparan The Economy Insights 2025 juga menghadirkan sejumlah tokoh ternama pada sesi diskusi panel.
ADVERTISEMENT
Para experts di bidang ekonomi, seperti Bambang Brodjonegoro, Loto Srinaita Ginting, Telisa Aulia Falianty, Lia Indrasari, dan Piter Abdullah memberikan pandangan mereka di depan ratusan audiens.
Acara ini didukung oleh The Westin Jakarta, Suara.com, Katadata, FORTUNE Indonesia, Media Indonesia, Kaskus, Opini, Local Pride Solutions, dan Local Madness yang ikut menyukseskan acara.
Dengan terselenggaranya kumparan The Economy Insights 2025, para audiens diharapkan bisa mendapat insight terkait strategi serta wawasan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.