Kunjungi Pangkalan Kerinci, Kadin Ajak Swasta Tiru Solar Panel APRIL Group

1 Februari 2023 13:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, bersama Managing Director RGE Group, Anderson Tanoto. Foto: dok. RAPP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, bersama Managing Director RGE Group, Anderson Tanoto. Foto: dok. RAPP
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengapresiasi upaya APRIL Group dalam mendukung net zero emission di Indonesia lewat pembangunan solar panel di kawasan operasionalnya di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Hal tersebut diutarakan Arsjad saat berkunjung ke kompleks operasional perusahaan penghasil serat, pulp, dan kertas di Pangkalan Kerinci, pada Selasa (31/01). Kunjungan tersebut dilakukan Kadin untuk meninjau komitmen swasta dalam mendukung agenda pemerintah Indonesia dalam transformasi energi terbarukan.
Arsjad Rasjid dan Anderson Tanoto di pangkalan solar panel milik APRIL Group, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Foto: dok. RAPP
APRIL melalui unit operasionalnya, PT Riau Andalan Pulp and Paper, tengah membangun solar panel berkapasitas hingga 50 MW dan akan menjadi instalasi terbesar yang dilakukan oleh swasta di Indonesia hingga 2030. Saat ini, 11 MW solar panel telah dibangun APRIL sebagai sumber energi operasional pabrik.
Dengan pembangunan solar panel, APRIL menargetkan dapat mengaliri kebutuhan energi pabrik sebesar 90 persen dari sumber energi terbarukan. Realisasinya hingga saat ini telah mencapai 87 persen.
Pangkalan Solar Panel Kerinci milik APRIL Group. Foto: dok RAPP
“Pembangunan solar panel yang dilakukan APRIL merupakan bentuk nyata keterlibatan sektor swasta dalam perjalanan menuju net zero emission. KADIN menyambut baik inisiatif dalam mitigasi iklim ini dan berharap lebih banyak perusahaan yang ikut serta melakukan langkah serupa,” tutur Arsyad usai meninjau pembangunan solar panel APRIL.
Menurut Arsjad, swasta memiliki peran yang krusial dalam mewujudkan komitmen NZE pada 2060. Semakin banyak pelaku usaha terlibat dalam gerakan NZE, maka target dari NZE 2060 tersebut dapat tercapai tahap demi tahap.
Sejak 2021, Kadin menginisiasi Kadin Net Zero Hub (NZH) yang dicanangkan pasca-COP 26 untuk membantu perusahaan nasional dalam melakukan transisi menuju perusahaan bebas emisi karbon atau net zero company.
“Lewat Kadin Net Zero Hub, kami menyediakan technical assistance untuk perusahaan yang berkomitmen terhadap net zero dan melakukan dekarbonisasi sesuai standar science-based targets initiative (SBTi),” kata Arsjad.

Komitmen APRIL Group Dukung Terwujudnya Net Zero Emission

Arsjad Rasjid dan Anderson Tanoto di pangkalan solar panel milik APRIL Group, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Foto: dok. RAPP
APRIL telah bergabung dalam keanggotaan Net Zero Hub sejak tahun lalu. Komitmen produsen kertas “PaperOne” tersebut terhadap keberlanjutan telah dilakukan sejak lama dan diperkuat dengan visi APRIL2030 yang diluncurkan pada 2020 lalu. APRIL2030 berisi serangkaian komitmen keberlanjutan satu dekade perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap iklim, alam dan masyarakat. Salah satunya adalah komitmen mengurangi emisi karbon dan optimalisasi penggunaan sumber energi bersih untuk kebutuhan operasional hingga 90 persen pada 2030.
Managing Director RGE Group (induk usaha APRIL), Anderson Tanoto, mengatakan pembangunan solar panel APRIL adalah contoh nyata bahwa komitmen keberlanjutan terhadap lingkungan dan berjalannya bisnis dapat dilakukan berbarengan.
Bagi bisnis, pembangkit listrik tenaga surya sangat menguntungkan karena biaya modal yang semakin terjangkau dibandingkan dengan energi fosil yang saat ini mengalami kenaikan yang signifikan. Bagi lingkungan, solar panel menjadi sumber energi bersih yang ideal karena minim emisi.
“Solar panel menjadi contoh bahwa bisnis dan lingkungan berada di equation yang sama. Solar panel berdampak baik untuk lingkungan dan juga baik untuk bisnis dan ini merupakan contoh bahwa kita bisa melakukannya di Indonesia,” ujar Anderson.
Sebagai perusahaan yang aktif mengupayakan mitigasi iklim, APRIL Group mendukung pemerintah untuk mencapai net sink pada 2030 dari industri kehutanan atau FOLU (Forest and Other Land Uses) Net Sink dari hulu ke hilir.
Di hulu, komitmen tersebut dilakukan dengan lewat konservasi kawasan, perlindungan keanekaragaman hayati, dan menerapkan kebijakan zero tolerance pada deforestasi. Di hilir, APRIL Group beralih pada penggunaan bahan bakar yang terbarukan serta berinvestasi pada produk paper packaging sebagai jawaban atas tingginya permintaan produk kemasan terbarukan dan ramah lingkungan.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan RAPP