Kunjungi Pasar Ikan Muncar, Susi Ingatkan Nelayan soal Rumpon

6 April 2019 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri KKP Susi Pudjiastuti berkunjung ke Pasar Muncar, Banyuwangi. Foto: Dok. KKP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri KKP Susi Pudjiastuti berkunjung ke Pasar Muncar, Banyuwangi. Foto: Dok. KKP
ADVERTISEMENT
Di hari ketiga kunjungan kerjanya ke Banyuwangi, Kamis (4/3), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengunjungi Pasar Ikan Brak Kalimoro, Muncar.
ADVERTISEMENT
Disambut hangat oleh para nelayan dan pedagang setempat, ia berkeliling meninjau kondisi pasar. Menurutnya, ikan di Muncar sekarang sudah segar-segar.
Meskipun begitu, di tengah perjalanannya berkeliling, ia menemukan sebuah lapak dagang yang menjual ikan kerapu yang masih kecil.
Suasana saat Menteri KKP Susi Pudjiastuti (kanan) berdiskusi dengan warga Banyuwangi. Foto: Dok. KKP
Ia pun berpesan agar para nelayan tidak menangkap ikan yang masih kecil agar nilai jualnya pun lebih tinggi sehingga dapat membantu perekonomian para nelayan.
“Ini kenapa diambil? Ini ikan mahal. Kalo diambil yang besar, harganya bisa Rp 70 ribu, Bu. Jangan ambil yang kecil,” ujarnya pada pedagang tersebut.
Sejalan dengan hal itu, Susi Pudjiastuti juga mengingatkan agar para nelayan dan pengusaha perikanan setempat tidak menggunakan jaring insang (gillnet) dengan ukuran mata jaring yang terlalu kecil. Hal itu perlu dilakukan agar ikan-ikan yang masih kecil tidak ikut terjaring dan memiliki waktu untuk berkembang biak.
ADVERTISEMENT
“Dulu gillnet itu ukurannya 4 inch. Sekarang bisa sampai 1,5 inch. Lama-lama pake kelambu nyamuk saja. Kalau gillnet yang di bawah 4 inch di sini hilang semua, setengah tahun saja produksinya (bisa meningkat) 2 kali lipat,” ucapnya.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti bersalaman dengan warga saat berkunjung ke Pasar Muncar, Banyuwangi. Foto: Dok. KKP
Ia menyatakan, penggunaan gillnet dengan ukuran mata jaring yang tepat akan mendukung ketersediaan ikan yang berkelanjutan, yang secara implikatif akan turut meningkatkan produksi penjualan para nelayan.
Untuk mendukung tujuan tersebut, ia juga mengusulkan agar para nelayan di Banyuwangi menetapkan hari libur menangkap ikan untuk memberikan waktu ikan-ikan berkembang biak.
“Kasih laut sehari istirahat. Men iwak iso pacaran, iso kawin, iso manak (red: biar ikan bisa pacaran, bisa kawin, bisa beranak). Jadi kalau Anda merawat, mengatur itu pasti tangkapan ikannya tambah banyak,” tuturnya disambut tawa para nelayan.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengecek ikan tangkapan nelayan di Pasar Muncar, Banyuwangi. Foto: Dok. KKP
Merespons keluhan para nelayan yang menginformasikan semakin menurunnya ketersediaan ikan lemuru, Susi Pudjiastuti menilai, kondisi itu diakibatkan oleh masih maraknya penggunaan boke ami dan rumpon di laut.
ADVERTISEMENT
Hal itu pun turut diamini oleh para nelayan yang hadir. Ia mengajak para nelayan untuk bekerja sama memberantas rumpon di laut.
“Laporin ke saya kalau ketemu yang begitu. Sampean kirim SMS (short message service) koordinatnya di mana, nama kapalnya apa. Biar tak sikat rumponnya,” ujarnya.
Rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut, baik laut dangkal maupun laut dalam. Pemasangan tersebut dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul di sekitar rumpon, sehingga ikan mudah untuk ditangkap.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti saat berkunjung ke Pasar Muncar, Banyuwangi. Foto: Dok. KKP
Selain berbincang dengan para nelayan, Susi juga menyampaikan saran kepada Bupati Anas terkait penyediaan sarana-prasarana di Pasar Ikan Muncar.
Ia mengusulkan agar pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk membangun sejumlah sarana-prasarana pendukung pasar ikan Muncar sehingga menjadi lebih bersih dan terintegrasi. Di antaranya yaitu dengan membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pusat kuliner ikan, dan tempat penjualan ice flake.
ADVERTISEMENT
“Jadi nanti di bawahnya pelelangan ikan. Lantai duanya atau di sekitar TPI ibu-ibu jualan. Lantai atasnya buat kuliner. Lalu di sampingnya jualan ice flake. Tadi saya lihat masih balokan. Es balokan itu zaman kereta pake kayu,” ujarnya disambut antusias para nelayan.
Suasana diskusi Menteri KKP Susi Pudjiastuti dengan warga Banyuwangi. Foto: Dok. KKP
Bupati Anas menyambut baik saran tersebut. “Saya kira saran beliau bagus. Nanti kita mulai yang bisa dikerjakan,” ucapnya.
Susi tengah melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi tanggal 2-5 April 2019. Dalam rangkaian kunjungan kerja ini, ia menghadiri Bangsring Underwater Festival 2019, meninjau sejumlah titik sektor kelautan dan perikanan, mengisi kuliah umum, dan mengampanyekan Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) kepada siswa/i setempat.