Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kuota Impor Pangan Industri Berkurang, Zulhas Yakin Bisa Produksi Dalam Negeri
9 Desember 2024 14:02 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Zulhas mengatakan, kuota impor sederet komoditas tersebut lebih rendah dari permintaan atau kebutuhan industri dalam negeri sepanjang 2025. Hal ini ditujukan agar industri bisa memanfaatkan bahan baku dalam negeri.
Komoditas jagung misalnya, pada 2024 industri membutuhkan setidaknya 1,6 hingga 1,7 juta ton jagung industri. Hanya saja, Zulhas menetapkan kuota impor jagung industri 2025 sebanyak 900 ribu ton saja.
“Kita harus paksa untuk meningkatkan kualitas jagung dari lokal kita sehingga bisa diserap oleh industri. Jadi, dari 1,7 (juta ton) permintaan untuk industri, jagung kita setujui hanya 900 (ribu ton) yang selebihnya kita harus mampu meningkatkan pertanian kita,” kata Zulhas Rapat Koordinasi Neraca Komoditas Pangan 2025 di Kantor Kemenko Pangan, Senin (9/12).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya untuk garam industri, Zulhas menyebutkan meski garam konsumsi tidak lagi akan diimpor pada 2025, garam industri masih bisa diimpor dalam dua tahun ke depan. Hanya saja, kuotanya dikurangi.
Zulhas hanya membuka kuota impor untuk garam industri sebanyak 1,7 juta ton untuk industri Chlor Alkali Plant (CAP). Padahal, kebutuhan industri selama satu tahun mencapai 2,5 juta ton.
“Permintaan 2,5 (juta ton) tadi untuk industri kita kasih 1,7 (juta ton). Lalu, selebihnya kita minta mengolah garamnya agar juga bisa dipergunakan untuk industri. Jadi kita akan coba kerja keras selama 2 tahun ini untuk industri pun kita juga akan produksi di sini,” terang Zulhas.
Meskipun Zulhas tidak menampik, kebutuhan garam untuk pemenuhan industri CAP memiliki spesifikasi tinggi. Namun dia yakin tahun 2027 bisa swasembada garam, termasuk garam industri.
ADVERTISEMENT
“Iya ya (CAP teknologi tinggi) kita usaha dong pesawat aja dulu bisa bikin, garam masa gak bisa bikin, bisa,” imbuh Zulhas.
Selanjutnya untuk kuota gula industri, Zulhas menjelaskan pemerintah meneken kuota impor sebanyak 3,45 juta ton. Dia mengeklaim, angka ini turun dari kuota impor tahun-tahun sebelumnya yang mencapai rata-rata 6 juta ton per tahun.
“Yang industri masih (impor) karena kita memang belum mampu yang untuk industri itu. (Kuota impor) 3,45 juta ton. Biasanya kita impor gula (industri) itu 6 juta ton 5 juta ton, ini enggak, 3,45 juta ton,” tuturnya.
Dalam catatan kumparan, kebutuhan gula industri pada 2024 yang capai 4,77 juta ton gula mentah impor. Hal ini terdiri dari
ADVERTISEMENT
3,46 juta ton alokasi impor raw sugar untuk diolah menjadi gula kristal rafinasi (GKR) dalam rangka pemenuhan kebutuhan industri dalam negeri.
Lalu sebanyak 75.000 ton untuk bahan baku industri penyedap dan spesifikasi khusus. Kemudian sisanya atau 1,24 juta ton akan dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industri KITE/KB.
“Sehingga total alokasi untuk kebutuhan industri secara keseluruhan adalah sebesar 4,77 juta ton,” kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika kepada kumparan, dikutip pada Sabtu (6/1).