Kuota Rumah Subsidi Ditambah Jadi 350 Ribu Tahun 2025

15 Mei 2025 9:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Foto udara rumah subsidi Program Rumah untuk Guru Indoensia yang masih dalam tahap pembangunan  di Perumahan Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025).  Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara rumah subsidi Program Rumah untuk Guru Indoensia yang masih dalam tahap pembangunan di Perumahan Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah menambah kuota rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk tahun 2025. Tahun ini, kuota FLPP meningkat menjadi 350.000 unit dari 220.000 unit.
ADVERTISEMENT
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam keterangan mengatakan penambahan kuota ini ditujukan agar masyarakat dapat memiliki hunian layak huni.
Hal ini Ia sampaikan saat Ia menandatangani kesepakatan alokasi rumah subsidi untuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan P3K Penyuluh di lapangan dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji di Wisma Mandiri 2, Jakarta Pusat pada Rabu (14/5) malam.
"Di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pemerintah telah meningkatkan kuota KPR FLPP tahun ini,โ€ kata sosok yang akrab disapa Ara tersebut dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5).
Terkait alokasi rumah subsidi untuk TPK dan P3K Penyuluh, Ara mengungkap pemerintah telah mengalokasikan 3.000 unit rumah subsidi.
Hal ini dilakukan agar TPK dan P3K penyuluh bisa memiliki rumah yang layak dengan memanfaatkan KPR FLPP yang angsurannya tetap.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya para guru, buruh, tenaga migran Indonesia, wartawan dan tenaga kesehatan masyarakat yang sudah mulai serah terima kunci rumah. Selanjutnya doakan semoga semua lapisan masyarakat termasuk TPK dan Tenaga Penyuluh BKKBN semakin mudah untuk memperoleh rumah dengan skema KPR FLPP bagi MBR,โ€ ujar Ara.
Merespons hal ini, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji berharap agar dengan adanya alokasi khusus untuk TPK dan P3K Penyuluh maka kerja profesional mereka dapat lebih baik saat melayani masyarakat.
"Kami siap mensukseskan Program 3 Juta Rumah dan rumah subsidi dari Kementerian PKP akan kami alokasikan untuk TPK dan Penyuluh di lapangan," kata Wihaji.