Kurangi Batu Bara, PLN Perbanyak Limbah Uang Kertas BI Jadi Bahan Bakar di PLTU

13 Desember 2024 10:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) Bank Indonesia yang dipakai untuk bahan bakar di PLTU Bengkayang milik PLN Indonesia Power (PLN IP). Foto: PLN IP
zoom-in-whitePerbesar
Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) Bank Indonesia yang dipakai untuk bahan bakar di PLTU Bengkayang milik PLN Indonesia Power (PLN IP). Foto: PLN IP
ADVERTISEMENT
PLN Indonesia Power (PLN IP) bersama Bank Indonesia (BI) memperluas pemanfaatan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) untuk cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Aksi ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi batubara pada PLTU yang sejalan dengan konsep waste to energy.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan kolaborasi PLN Indonesia Power dengan Bank Indonesia merupakan wujud komitmen dalam mendukung transisi energi yang selaras dengan upaya pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.
"Kolaborasi PLN IP dengan Bank Indonesia dalam program convert waste to energy merupakan kerja sama yang saling menguntungkan," kata Edwin dalam keterangan resmi, Jumat (13/12).
Kolaborasi PLN Indonesia Power dengan BI ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara PLN Indonesia Power dan Bank Indonesia yang dilakukan oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dengan Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim.
Edwin mengungkapkan, LRUK dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran energi primer PLTU melalui program cofiring, sehingga dapat mengurangi emisi karbon serta sebagai green booster dalam akselerasi transisi energi di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Menurut Edwin, PLN Indonesia Power tidak hanya bertanggung jawab dalam penyediaan pasokan listrik yang andal, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung transisi energi yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan inovatif.
PLN IP terapkan teknologi ramah lingkungan untuk tekan emisi dari pembangkit listrik berbasis batu bara. Foto: PLN IP
"Saat ini ada 20 unit PLTU yang telah beroperasi dengan program cofiring biomassa di tahun 2024, kami berharap dengan kerja sama ini jumlahnya akan terus meningkat di tahun mendatang, program ini merupakan bagian dari dukungan kami terhadap transisi energi menuju NZE 2060," ungkap Edwin.
Ke depan, kerja sama ini akan dipertajam di seluruh wilayah kerja kantor Bank Indonesia serta tindak lanjut pelaksanaan kerja sama pemanfaatan LRUK antara Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPWDN) Bank Indonesia dengan seluruh PLTU milik PLN Indonesia Power. Sebelumnya, pemanfaatan LURK untuk energi primer di PLTU telah diimplementasikan di PLTU Jawa Tengah (Jateng) 2 Adipala yang berlokasi di Cilacap, PLTU Bengkayang, dan PLTU Asam-Asam.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaan pemanfaatan LURK di PLTU Jateng 2 Adipala telah dilakukan pengujian tahap awal yang kemudian dilanjutkan performance test bersama PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) pada tanggal 1 dan 2 November 2023.
Demikian juga di PLTU Bengkayang, LRUK juga telah dimanfaatkan sebagai energi primer pengganti batubara pada Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Singkawang-PLTU Bengkayang. Hingga Mei 2024, pemanfaatan biomassa dalam proses cofiring di PLTU Bengkayang telah mencapai 4 persen.
Untuk PLTU Asam-Asam, PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Asam-Asam bersama Bank Indonesia Kalimantan Selatan juga telah bekerja sama untuk melakukan uji coba pemanfaatan LRUK. Pengujian tahap awal di PLTU Asam-Asam Unit 1 juga telah terlaksana pada tanggal 4 Desember 2024 dengan persentase 5 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim mengungkapkan bahwa Bank Indonesia berkomitmen sejak pembuatan, peredaran dan pemusnahan uang memiliki komitmen Go Green. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan kertas, tinta, pencetakan dan sistem keamanan yang memperhatikan lingkungan, sehingga menjadi pilihan tepat BI dapat bekerja sama dengan perusahaan yang sejalan dengan visi untuk menjaga lingkungan yaitu PLN Indonesia Power.
"Limbah Racik Uang Kertas yang kami hasilkan memiliki kandungan biomass yang tinggi dan jika dibakar menghasilkan api yang berwarna biru, melalui uji kandungan dan komposisi dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN), LRUK ini tidak mengandung limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3), jadi sangat aman," ungkap Marlison Hakim.