Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kurangi Biaya Konversi Motor Listrik, Pemerintah Tawarkan Cicilan & Sewa Baterai
20 September 2023 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian ESDM mencanangkan sistem cicilan hingga sewa baterai dan baterai tukar (swap battery) untuk mengurangi beban biaya konversi motor BBM menjadi motor listrik , meskipun sudah ada insentif Rp 7 juta dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Tenaga Ahli Menteri ESDM, Sripeni Inten Cahyani, menjelaskan setengah biaya konversi motor listrik adalah baterai yang mencapai Rp 7,5 juta. Sehingga meskipun ada insentif, biaya konversi masih berkisar Rp 8-10 juta per unit.
"Kalau baterainya sudah tidak beli, biaya operasional tentunya langsung turun. Kami lagi hitung karena masih ada double pajak, tapi kita coba cari sumber komponen yang masih sesuai garansi dan kualitasnya bagus," ujarnya saat ditemui kumparan di JiExpo Kemayoran, Rabu (20/9).
Inten memaparkan, sesuai peraturan saat ini bengkel konversi menggunakan baterai 72 volt 20 Ah untuk program konversi motor listrik. Namun, spek baterai yang beredar pasaran saat ini beragam seperti 60 volt dan 70 volt.
Untuk menggunakan seluruh pasokan baterai yang ada saat ini, lanjut dia, Kementerian ESDM tengah review membuka range baterai dengan mengadopsi baterai tukar yang saat ini sudah beredar.
ADVERTISEMENT
"Pemanfaatan baterai tukar di dalam konversi ini akan bisa menurunkan 50 persen biaya. Jadi masyarakat yang pengen melakukan konversi tidak harus beli baterainya, cukup sewa saja atau cukup bayar KWh atau per charge," jelasnya.
Bahkan, masyarakat bisa melakukan konversi motor listrik secara gratis jika tidak ada biaya tambahan seperti perbaikan rem atau ganti rangka tergantung jenis motornya.
"Kalau sudah dikurangi tinggal dikit tambahan dari masyarakat tergantung motornya, kira-kira perlu perbaikan rem tidak. Komponen dari pemerintah, baterai tidak bayar, tinggal kondisinya kalau semuanya bagus rangka bagus ya sudah tidak perlu nambah," imbuh Inten.
Selain sistem tukar atau sewa, masyarakat juga bisa menggunakan sistem cicilan untuk membeli baterai. Inten menuturkan, pemerintah sudah bersepakat dengan perbankan memberikan kredit tanpa bunga dengan tenor 2 tahun.
ADVERTISEMENT
"Bank sudah memberikan kredit 0 persen bunganya selama 2 tahun. Misalnya 2 tahun harga baterai itu Rp 7,5 juta ya kira-kira Rp 300 ribu (per bulan) selama 2 tahun sudah lunas," lanjut dia.
Inten mengakui, upaya tersebut dilakukan untuk mengejar target 50 ribu konversi motor listrik tahun 2023. Dia mengakui target tersebut sulit tercapai karena pemerintah hanya punya waktu 3 bulan lagi.
"Kemampuan bengkel pun terbatas, kemampuan uji juga ada bootleneck. Kita berencana 10 persen, 5 ribu ya mudah-mudahan masih bisa best effort, tapi itu dengan catatan masyarakat sudah dengan baterai tukar atau sewa," kata Inten.