Kurangi Emisi Karbon, PLN Jajaki Penerapan Teknologi CCS di Pembangkit

14 September 2023 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Istora Senayan, Kamis (31/8/2023).   Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Istora Senayan, Kamis (31/8/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) berupaya mengurangi emisi karbon, salah satunya lewat penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) di pembangkit. Hal tersebut juga menjadi strategi pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) 2060.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pihaknya telah menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mengurangi emisi karbon dalam mewujudkan NZE.
“PLN memainkan peran penting dalam transisi energi Indonesia ke energi bersih. Kami telah memiliki peta jalan transisi energi yang komprehensif dan berkomitmen untuk menjalankan peta jalan tersebut untuk mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat,” kata Darmawan melalui keterangan tertulis, Kamis (14/9).
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi, menilai pengembangan CCS di Indonesia mulai makin masif dan menjadi salah satu strategi yang diusung pemerintah untuk mengurangi emisi karbon. PLN sebagai perusahaan listrik juga memiliki potensi pengembangan CCS ini.
"Total kapasitas pembangkit PLN berbasis batu bara dan gas yang menghasilkan karbon dan berpotensi diretrofit dengan teknologi carbon capture mencapai 37,6 Gigawatt (GW). Di mana, dengan potensi ini, PLN bisa menggaet peluang bisnis CCS ke depan," ujar Evy.
ADVERTISEMENT
Saat ini, PLN juga agresif melakukan studi penerapan CCS di beberapa pembangkit milik PLN. Menggandeng mitra seperti JERA, Karbon Korea, Inpex, Medco dan GE PLN mencoba melakukan studi penerapan CCS ini di PLTU maupun PLTGU milik PLN.
"Kami tentu saja terbuka atas kolaborasi teknologi dan studi. Saat ini, kami melakukan studi dengan berbagai mitra di 4 PLTU dan 2 PLTGU milik kami," ujar Evy.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi, mengatakan penangkapan dan penyimpanan karbon penting untuk mempercepat dekarbonisasi, di mana Indonesia saat ini berada di posisi utama untuk menjadi pusat CCS regional (CCS Hub).
Jodi juga memastikan pemerintah memberikan dukungan bagi pengembangan CCS dalam mencapai masa depan yang lebih bersih dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat untuk mengatasi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon. Kami menyadari bahwa CCS merupakan salah satu teknologi yang sangat penting dalam upaya ini di mana pemerintah telah memainkan peran utama dalam mendorong implementasi CCS dengan mengeluarkan kebijakan pendukung untuk investasi dalam proyek-proyek CCS masa depan,” terang Jodi.