Kurangi Impor Kedelai, Kacang Koro Pedang Jadi Alternatif Bahan Baku Tahu Tempe

24 Januari 2022 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki ketika meninjau lahan kacang poro pedang di Kabupaten Sumedang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki ketika meninjau lahan kacang poro pedang di Kabupaten Sumedang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kacang koro pedang dapat menjadi pengganti kedelai yang digunakan untuk bahan baku pembuatan tempe dan tahu. Kacang koro pedang juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan atas impor kedelai yang dilakukan di Indonesia. Kini, tercatat angka impor kedelai mencapai angka 2,5 juta hingga 3 juta ton tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
"Kita lihat sekarang kacang koro punya potensi sebagai substisusi impor. Ini per satu hektare (ha) saja dapat memproduksi 5 ton dan kalau mau substitusi 1 juta ton itu hanya butuh 200 ribu sampai 250 ribu ha," kata Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dalam keterangan resmi, Senin (24/1).
Teten menambahkan, kacang koro pedang yang sudah diolah menjadi tempe bahkan sudah dinikmati langsung Presiden Joko Widodo. Dia pun mengatakan, Kabupaten Sumedang bakal dijadikan sebagai pilot project untuk mengembangkan kacang koro pedang.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki ketika meninjau lahan kacang poro pedang di Kabupaten Sumedang. Foto: Dok. Istimewa
Ditargetkan pada tahun 2022 mendatang, kacang koro pedang akan ditanam di lahan dengan luas 100 ha di Kabupaten Sumedang. Setelah pilot project berlangsung, tahun depan akan dilakukan scalling up penanaman kacang koro pedang ini karena Kabupaten Sumedang sendiri memiliki potensi lahan hampir 1.000 ha yang dapat digunakan.
ADVERTISEMENT
"Jadi nanti setelah ini ditanami, akan diserap oleh koperasi yang menjadi offtaker. Jadi ada kepastian bagi para petani bahwa yang mereka tanam akan terserap. Bapak Presiden bahkan sudah mencoba ini dan tertarik dalam pengembangan ekosistem kacang koro pedang ini," ucap dia.
Di lokasi yang sama, Ketua Koperasi Paramasera Agus Soma menegaskan, pengembangan kacang koro pedang ini setidaknya dapat memenuhi 50 persen kebutuhan kedelai dalam negeri. Hal itu akan membuat Indonesia mampu berhemat sampai dengan Rp 8 triliun dalam satu tahun.
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki ketika meninjau lahan kacang poro pedang di Kabupaten Sumedang. Foto: Dok. Istimewa
"Kacang koro ini punya kandungan karbohidrat sebanyak 50 persen dan protein sampai dengan 27 persen. Olahannya juga bisa jadi tepung, susu dan banyak lainnya. Ini juga bisa menjadi jawaban dari permasalah stunting di Indonesia," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengaku pihaknya sedang memetakan berbagai lahan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kacang koro pedang ini ke depannya.
"Ini merupakan langkah tepat untuk menyejahterakan petani. Kami sedang petakan dan sediakan lahan 100 ha di tahun ini dan tahun depan kita sediakan sekitar 800 ha untuk pengembangan kacang koro pedang ini. Kita ingin ubah lahan yang tidak produktif menjadi produktif dengan pengembangan ini," kata dia.