Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Kurangi Impor, Kimia Farma Bakal Produksi Bahan Baku Paracetamol di Juni 2023
23 Mei 2022 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Anak Holding BUMN farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah menyusun dokumen rencana kerja atau roadmap pengurangan impor bahan baku farmasi. Pembuatan roadmap ini seiring dengan upaya Kimia Farma memproduksi kilang bahan baku obat (active pharmaceutical Ingredients/API) paracetamol.
ADVERTISEMENT
Bahan baku paracetamol intermediate yang diproduksi yaitu Para Amino Fenol (PAF) sebagai salah satu produk turunan minyak dari kilang Pertamina. Produksi ini guna mengurangi kebutuhan BBO yang saat ini masih impor.
“Timeline (produksi) kita prediksi Juni 2023. Produksi PAF menjadi lama akibat pembuatan kilang tidak mudah. Pertamina saja tidak menyangka pembuatan kilang bahan baku intermediate lebih rumit daripada kilang untuk minyak sendiri,” ujar Direktur Pemasaran, Riset dan Pengembangan Kimia Farma Jasmine Karsono dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, Senin (23/5).
Jasmine mengatakan teknologi produksi bahan baku Paracetamol belum ada di Indonesia, sedangkan China dan India adalah pasokan bahan baku terbesar. Ia berharap produksi bisa dipercepat sehingga Indonesia bisa membuat Paracetamol dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Mungkin China dan India bisa kerja sama dengan Pertamina lagi. Nanti saya bicarakan lagi dengan pihak Pertamina,” pungkasnya.
Selain PAF, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menambahkan benzene adalah bahan baku paracetamol. Ia menyebut benzene diproduksi di perusahaan petrokimia, salah satunya PT Pupuk Iskandar Muda.
“Agar memenuhi standar Farma Grade (tingkat farmasi), PT Pupuk Iskandar Muda ini harus investasi (kerja sama) dengan kita,” kata Honesti.
Honesti memperkirakan produksi bahan baku farmasi tidak akan nol impor hingga tahun 2025, melainkan pengurangan sebesar 20 persen. Produk farmasi terdiri dari beragam bahan baku, sehingga fokus Bio Farma berada di ranah produksi bahan baku obat.
“Pendanaan Penanaman Modal Negara (PMN) untuk Kimia Farma yakni API paracetamol sebesar Rp 254 miliar,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT